• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 29 Maret 2024

Banten Raya

Bertani di Tengah Kota 'ala' Kelompok Tani Tanggul

Bertani di Tengah Kota 'ala' Kelompok Tani Tanggul
Pengurus Fatayat menyimak dengak seksama. (Foto : Istimewa)
Pengurus Fatayat menyimak dengak seksama. (Foto : Istimewa)

Kota Tangerang, NU Online Banten
Pengurus Cabang Fatayat NU Kota Tangerang berkunjung ke Kelompok Tani Tanggul Cincau Gembor kecamatan Periuk, Kota Tangerang. Kunjungan berlangsung guna edukasi bercocok tanam dan mengamati budidaya cincau. Kamis, (2/9).

 

Antusias nampak terlihat dari beberapa Pengurus Fatayat, memperhatikan dengan teliti dan seksama atas apa yang disampaikan oleh Kelompok Tani Tanggul, mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan hingga pemetikan tanaman cincau yang dilakukan para kelompok Tani. Selain budidaya cincau, kelompok Tani Tanggul juga menanam kangkung, sayur mayur, dan berternak ikan lele.

 

Ketua Kelompok Tani Heri, menyampaikan kangkung dan sayur yang ditanam menggunakan metode tanam dengan menggunakan pupuk kandang, dengan itu, hasil kangkung dan sayur jauh lebih kokoh pada batang dan daun lebih berwarna hijau, ketimbang menggunakan pupuk kimia. Menurut Heri, untuk sayuran kangkung, waktu penanaman hingga panen pun hanya memerlukan 15 hari. Tentunya sangat mudah jika dilakukan di rumah masing-masing. 

 

Ketua Fatayat NU Kota Tangerang, Nony Menawati mengungkapkan kunjungan ini memiliki manfaat luar biasa untuk para pengurus, khususnya bagi ibu muda yang memiliki kegemaran bercocok tanam.

 

Memanfaatkan lahan terbatas untuk menanam sayur-sayuran, seperti cabai atau kangkung. Disamping melakukan penghijauan, juga meminimalisir pengeluaran dapur dan selaras dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah, yakni ketahanan pangan.

 

Sebagai masyarakat urban, Nony Menawati mengamati kegiatan bertani atau bercocok tanam perlahan mulai ditinggalkan. Karenanya kunjungan dilakukan untuk memantik semangat bercocok tanam sayur-mayur, Khususnya Kader Fatayat NU Kota Tangerang. Nony bercerita penanaman cabai semisal, bisa dilakukan dengan alat sederhana dan lahan yang terbatas, seperti yang sudah dilakukan olehnya di rumah.

 

Nony mengatakan sebagai perempuan, tidak hanya menjadi seorang ibu rumah tangga semata. Didalam rumah tangga, perempuan dituntut menjadi menteri keuangan, menjadi seorang guru, juga mengasuh anak-anak. 

 

“Seorang perempuan harus menjadi kreatif dan melakukan inovasi bagi keluarga dan lingkungan sekitar.” Pesan Nony Menawati.

 

Wanita lulusan UIN Jakarta ini menambahkan, hari ini kesadaran memanfaatkan lingkungan yang terbatas untuk penghijauan harus dipantik terus-menerus. Penghijauan dan kegiatan peduli lingkungan harus dikampanyekan secara masif, mengingat sawah dan perkebunan makin terbatas karena tergerus oleh pembangunan.

 

 

Kontributor : Naila Maye Haq
Editor : Arfan Effendi


Editor:

Banten Raya Terbaru