• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Rabu, 17 April 2024

Nasional

Munas-Konbes NU 2021 Akan Bahas Berbagai Permasalahan, Ini Penjelasanya 

Munas-Konbes NU 2021 Akan Bahas Berbagai Permasalahan, Ini Penjelasanya 
Tangkapan TVNU Layar Konferensi Pers MUnas dan Konbes NU 2021.
Tangkapan TVNU Layar Konferensi Pers MUnas dan Konbes NU 2021.

Jakarta, NU Online Banten
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), gelar Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU), diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada 25-26 September 2021. Forum tertinggi kedua di bawah Muktamar NU ini akan membahas berbagai persoalan bangsa di berbagai bidang. 

 

Ketua Steering Comite (SC) KH Ahmad Ishomuddin menyampaikan, Munas-Konbes NU 2021 ini digelar secara luring. Terdiri dari unsur kepengurusan PBNU, meliputi Mustasyar, Syuriyah, A’wan, Tanfidziyah, utusan Badan Otonom dan Lembaga serta delegasi dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia dengan jumlah total peserta sebanyak 250 orang. Kamis (23/9).

 

KH Ishomuddin mengungkapkan, Sebagaimana tercantum dalam draf materi Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2021. Bidang-bidang yang menjadi pembahasan antara lain adalah tentang kesehatan, polhukam (politik, hukum, dan keamanan), pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat (kesra). Pembahasan tersebut akan menghasilkan sejumlah butir rekomendasi dari setiap bidang dan ditujukan kepada pemerintah. 

 

“Pada bidang kesehatan, Munas akan membahas persoalan dari sisi hulu, tengah, dan hilir, yaitu mulai dari sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan, proses vaksinasi massal, hingga pentingnya pembenahan sistem kesehatan nasional.” Kata Gus Ishom dalam Konferensi Persnya.

 

Gus Ishom melanjutkan, pembahasan pada bidang politik, hukum dan keamanan, kepemimpinan dan kebijakan pemerintah selama masa pandemi Covid-19 juga akan disorot. NU melihat, kepercayaan publik berpotensi menurun bila aturan tidak dijalankan secara konsisten. Munas Alim Ulama dan Konbes NU juga menyinggung tentang pentingnya Pemerintah Pusat dan Daerah fokus kepada penanganan pandemi sebagai isu kesehatan dan kemanusiaan, bukan isu politik partisan. 

 

“NU juga melihat perlunya Komisi Pemberantasan Korupsi untuk lebih intensif mengawal penggunaan anggaran PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), termasuk yang diperuntukkan untuk Bansos dalam rangka memelihara good governance dalam situasi kahar, yaitu tidak terduga atau tidak dapat diantisipasi.” Ujar Gus Ishom. 

 

Selain itu, di bidang Kesejahteraan Rakyat juga akan disorot, terutama mengenai strategi pemulihan kehidupan warga sebagai prioritas lebih tinggi daripada insentif kepada industri besar yang dapat meningkatkan kesenjangan di masa depan.

 

Terakhir, Gus Ishom menambahkan, persoalan ekonomi yang menjadi salah satu bidang terdampak akibat pandemi Covid-19. Kemiskinan dan pengangguran yang membengkak akibat pandemi, diharapkan dapat ditangani dengan pengerahan seluruh sumber daya pemerintah, baik melalui kebijakan, anggaran, maupun gerakan.

 

Ketua Organizing Coomite (OC) H Juri Ardiantoro menyampaikan, Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat dan sangat terbatas sesuai dengan undangan.

 

“Salah satunya dengan mensyaratkan peserta yang terlibat sudah melakukan rapid test antigen atau swab pcr.” Pungkas Juri.

 


Editor : Ari Hardi
 


Editor:

Nasional Terbaru