• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 25 April 2024

Syariah

Syariat Qunut Witir pada Paruh Kedua Bulan Ramadhan

Syariat Qunut Witir pada Paruh Kedua Bulan Ramadhan
Ilsutrasi (Foto: NU Online)
Ilsutrasi (Foto: NU Online)

Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dimana setiap amal ibadah dilipat-gandakan oleh Allah Swt, oleh karenanya orang-orang muslim saling berlomba dalam melaksanakan perbuatan baik pada bulan ini, khususnya dengan memperbanyak amalan-amalan sunnah.

 

Salah satu ibadah sunnah yang paling banyak ditunaikan adalah sholat tarawih beserta sholat witirnya yang dilaksanakan setelah sholat isya. Para ulama bersepakat bahwa melaksanakan sholat tarawih pada malam bulan Ramadhan termasuk ibadah sunnah dan sangat dianjurkan. 
Syekh Taqiyuddin al-Hishni dalam Kifayatul Akhyar menjelaskan :

 

وَأما صَلَاة التَّرَاوِيح فَلَا شكّ فِي سنيتها وانعقد الْإِجْمَاع على ذَلِك قَالَه غير وَاحِد وَلَا عِبْرَة بشواذ الْأَقْوَال

 

Artinya : “Adapun shalat tarawih, maka tidak diragukan lagi di dalam kesunnahannya. Kesepakatan ulama telah menjadi kukuh dalam hal ini, demikian tidak hanya dikatakan oleh satu orang dan tidak dianggap pendapat-pendapat yang menyimpang”.
Mengenai kesunnahan sholat witir, Rasulullah Saw bersabda :

 

عن ابن عمر عن النبي صلى الله عليه وسلم قال اجعلوا آخر صلاتكم باليل وترا   

 

Artinya: “Dari Ibnu Umar r.a dari Nabi Saw bersabda, “Jadikanlah shalat witir sebagai akhir shalat malam kalian.” (HR. Bukhori dan Muslim)

 

Dalam menunaikan ibadah sholat tarawih kaum muslim biasanya menambah doa qunut menjelang paruh akhir bulan Ramadhan. Tentu ini bukanlah hal baru, sebab kebiasaan ini telah dilakukan semenjak masa sahabat, khususnya dilakukan oleh Umar ibn Khatab r.a.

 

Abu Bakar Ahmad al-Baihaqi Dalam as-Sunan al-Kubro mengatakan :
عَنِ الْحَسَنِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ جَمَعَ النَّاسَ عَلَى اُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ فَكَانَ يُصَلِّىْ بِهِمْ عِشْرِيْنَ لَيْلَةً وَلاَ يَقْنُتُ بِهِمْ اِلاَّ فِي النِّصْفِ البَاقِي 

 

Artinya : “Dari Hasan, sesunggguhnya Umar ibn Khatab mengumpulkan manusia pada Ubay bin Ka’ab dan dia berjamaah (sholat tarawih) bersama mereka dengan dua puluh rakaat pada (setiap) malam dan mereka tidak qunut kecuali pada separuh yang tersisa (dari bulan Ramadhan)” 

 

 

Lantas bagaimana hukum membaca doa qunut witir di separuh akhir Ramadhan?
Imam Nawawi dalam al-Adzkar menjelaskan mengenai kesunnahan membaca qunut pada paruh akhir bulan Ramadhan, beliau mengatakan : 

 

ويستحب القنوت عندنا في النصف الأخير من شهر رمضان في الركعة الأخيرة من الوتر، ولنا وجه: أن يقنت فيها في جميع شهر رمضان، ووجه ثالث: في جميع السنة، وهو مذهبُ أبي حنيفة، والمعروف من مذهبنا هو الأوّل

 

Artinya : “Menurut kami, disunnahkan qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafi’iyyah) yang berpendapat mengenai kesunnahan qunut di sepanjang Ramadhan. Ada pula yang berpendapat bahwa qunut disunnahkan pada seluruh shalat sunnah, ini menurut madzhab Abu Hanifah. Bagi kami yang terbaik adalah model pertama, yaitu qunut pada separuh akhir Ramadhan.”
Dari keterangan diatas kita mengetahui bahwasanya ulama berselisih pendapat mengenai kapan kesunahan membaca qunut dilakukan, apakah doa qunut dibaca pada seluruh bulan Ramadhan atau cukup di separuh akhirnya saja. Disana Imam Nawawi Kembali menjelaskan bahwa yang paling dianjurkan adalah membaca doa qunut di separuh akhir Ramadhan.
 

 

Adapun bacaan doa qunut sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah Saw yaitu :

 

اللهمَّ اهدِني فيمن هديتَ وعافِني فيمن عافيتَ وتولَّني فيمن تولَّيتَ وبارِكْ لي فيما أعطيتَ وقِني شرَّ ما قضيتَ إنك تَقضي ولا يُقضى عليك وإنه لا يَذِلُّ من واليتَ ولا يعِزُّ من عاديتَ تباركتَ ربَّنا وتعاليتَ

 

Artinya : “Ya Allah beri aku hidayah sehingga aku termasuk orang yang mendapat hidayah, beri aku keselamatan sehingga aku termasuk orang yang selamat, jadikanlah aku mencintai-Mu sehingga aku termasuk diantara orang-orang yang mencintai-Mu, berkahilah apa-apa yang engaku berikan kepadaku, lindungilah aku dari takdir yang buruk, sungguh engkau lah yang menetapkan taqdir dan tidak ada selain-Mu yang menetapkan takdir, karena orang yang engkau cintai tak akan terhinakan, dan orang yang engkau musuhi tidak akan mulia. Maha Suci dan Maha Tinggi engkau Rabb kami” (HR. At-Tirmidzi no. 464 dan Abu Daud no. 1425)

 

Oleh karenanya hendaknya kita membiasakan diri untuk membaca doa qunut di akhir rakaat sholat witir pada paruh akhir bulan Ramadhan, tentunya sesuai dengan tuntunan doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw dalam hadisnya.(Muhammad Afzainizam)
 

 

Wallohu A’lam bi-Shawab..
.
 
 
 


Editor:

Syariah Terbaru