Kota Serang, NU Online Banten

Penasehat Pengurus Harian Pondok Pesantren Al-Fathaniyah Syaepudin, menyampaikan bahwa program Latihan Dasar Kepemimpinan Santri (LDKS) dilaksanakan untuk melatih kedisplinan, mengenalkan tentang kemandirian, serta menanamkan jiwa kepemimpinan bagi para santri.

Pondok Pesantren Al-Fathaniyah Pimpinan KH Matin Syarkowi, menggelar Pelatihan Disiplin Kepemimpinan Santri (LDKS) Angkatan ke-31 Tahun 2021 untuk santri putra dan putri. Acara berlangsung selama empat hari, dimulai pada hari Selasa hingga Jumat, 28-31 Desember 2021, bertempat di Majelis PP Al-Fathaniyah Tengkele, Serang Banten, Selasa (28/12/2021).

Kang Aep, sapa akrabnya, berharap output dari kegiatan ini, santri memiliki kepribadian baik, sebagai khalifah dan menerapkan prinsip khairunnas anfauhum linnas, sebaik-baiknya manusia bermanfaat untuk manusia lainnya.

Lebih lanjut, Kang Aep mengungkapkan, kegiatan LDKS di pondok pesantren Al-Fathaniyah telah menjadi agenda rutin. Juga, masuk kedalam program kerja pengurus harian santri. Kegiatan yang dilaksanakan setahun sekali. Serta sudah berlangsung sejak tahun 1990-an, sebelum adanya pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan Madrasah Aliyah (MA).

“Saya sangat antusias dan mengapresiasi kepada para pihak yang telah mengadakan agenda kegiatan LDKS ini, harapan dan tujuan saya mudah-mudahan kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan dapat menghasilkan orang-orang baik,” ungkap Kang Aep.

Ketua Panitia Pelaksana, Yusuf Affandi menjelaskan, peserta yang mengikuti LDKS ini terdiri dari siswa MTS dan MA. Pada hari pertama, kegiatan dijadwalkan hanya seremonial pembukaan saja. Hari kedua, LDKS diagendakan diisi dua materi, pertama kedisplinan dan kepemimpinan oleh pemateri Polsek Cipocok. Kedua materi kewirausahaan.

Tak hanya itu, Yusuf mengatakan alasan diadakannya LDKS ini, bertujuan untuk menanamkan rasa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab pada santri. Membangun kemandirian santri, agar dapat bertanggung jawab dalam kegiatan yang sudah dijadwalkan oleh pondok pesantren. 

“Ketika penerapan dan tanggung jawab sudah tertanam, tanpa peraturan tertulis yang dijadwalkan santri dapat melaksanakan kegiatan dengan sendirinya.” Pungkas Yusuf.

 

Kontributor : Cholwan Fuad
Editor : Arfan Effendi