Nasional

PMII Banten Berbela Sungkawa atas Bencana Alam di Kalsel dan Sulbar

Jumat, 15 Januari 2021 | 14:26 WIB

PMII Banten Berbela Sungkawa atas Bencana Alam di Kalsel dan Sulbar

Ahmad Solahudin

Serang, NU Online Banten
Bencana alam yakni banjir bandang dan gempa bumi yang terjadi di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat menyebabkan ratusan masyarakat mengungsi, bahkan sejumlah warga dikabarkan meninggal dunia. 

 

Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Banten turut berbela sungkawa atas musibah yang terjadi di Kalsel dan Sulbar. Ketua Umum PKC PMII Banten Ahmad Solahudin mengatakan, apa yang dialami masyarakat Sulbar dan Kalsel adalah duka bagi bangsa Indonesia. 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Semoga seluruh masyarakat yang terdampak dari bencana ini diberikan kekuatan dan kesabaran,” kata Solahudin, Jumat (15/1). 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Ia menambahkan, Pengurus Besar PMII telah mengintruksikan agar melakukan penggalangan dana untuk merespons musibah yang terjadi. Atas intruksi itu, lanjutnya, PKC PMII Banten segera menindaklanjuti dengan kembali mengintruksikan kepada kader-kader PMII supaya turun ke jalan menggalang dana. 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Insyaallah PKC Banten ikut serta menggalang dana,” tuturnya. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Diberitakan sebelumnya, banjir yang terjadi sejak 10 Januari 2021 di Kalimantan Selatan diperkirakan terus mengalami kenaikan sekitar 1-5 centimeter per harinya. Hingga Kamis (14/1) kemarin, air telah mencapai pada ketinggian sekitar 50 centimeter hingga 1 meter. 

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, telah terdata tujuh kabupaten/kota di Kalsel yang hingga Kamis (14/1) yang mengalami banjir cukup parah. Ketujuhnya adalah Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Balangan. 

 

Dari tujuh kab/kota tersebut, terdapat 19.502 kepala keluarga dan 71.339 jiwa korban yang terdampak.   

 

Sementara pada Kamis (14/1) gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Majene sekitar pukul 14.30 Wita. Saat terjadi gempa susulan, sejumlah warga di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. 

 

Akibat peristiwa ini ratusan rumah rusak parah termasuk kantor Gubernu Sulbar. Tak hanya itu kini masyarakat Majene dan Mamuju sedang mengungsi ke tempat yang dinilai lebih aman. Sementara beberapa orang dinyatakan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan bangunan. 

 

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori

ADVERTISEMENT BY ANYMIND