• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 26 April 2024

Banten Raya

Refleksi Muktamar, Kiai Dedi Tekankan Profesionalisme Pengurus

Refleksi Muktamar, Kiai Dedi Tekankan Profesionalisme Pengurus
Jajaran PCNU Kota Tangerang saat menghadiri pembukaan Muktamar NU Ke-34 di Pondok Pesantren Darussa'adah, Lampung.
Jajaran PCNU Kota Tangerang saat menghadiri pembukaan Muktamar NU Ke-34 di Pondok Pesantren Darussa'adah, Lampung.

Kota Tangerang, NU Online Banten

Kebaikan yang tidak teroganisir, maka kebatilan yang akan mengalahkannya. Nahdlatul Ulama (NU) merupakan Jamiyyah terbesar di dunia. Jika kekuatan itu di organisir dengan baik dan matang. Hal-hal keburukan apapun yang akan melanda Indonesia akan terhindarkan. 

 

Demikian disampaikan oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangerang KH Dedi Mahfudin di Majelis Taklim dan Dzikir Al-Husna Li Nahdlotil Ulama kecamatan Cibodas, Kota Tangerang pada Senin (27/12/2021) malam. 

 

KH Dedi Mahfudin bercerita sebagai peserta pada momen Muktamar beberapa hari lalu. Meskipun terdapat silang perbedaan pendapat, suasana perhelatan tetap terasa adem, riang dan gembira. 

 

"Ciri khas Nahdlatul Ulama dalam menyikapi perbedaan menjadi sangat cair. Suasana begitu hangat dan akrab karena menjunjung tinggi persaudaraan," ujarnya. 

 

KH Dedi Mahfudin mengungkapkan, dua figur yang mencalonkan diri sebagai ketua umum, merupakan tokoh yang mempunyai sanad keilmuan tersambung dengan Muassis NU. Dua tokoh yang sama-sama baik, saling gotong royong dalam membesarkan Nahdlatul Ulama meskipun mempunyai cara pandang yang berbeda. 

 

Namun, Kiai jebolan Tebuireng ini berharap, Kepengurusan PBNU yang baru, bisa mengakomodir program dan aspirasi hingga pengurus ranting. Kemandirian warga NU yang dicanangkan oleh KH Yahya Cholil Staquf, diharapkan bisa terasa hingga tingkatan paling bawah.

 

"Program kerja PBNU harus didistribusikan PWNU, PCNU, MWC NU hingga ranting harus betul-betul terasa. Mengingat NU sebagai jamiyyah, tidak hanya dirasakan segelintir saja," harap Kiai Dedi. 

 

Ia mengungkapkan pengalamannya bertemu dengan beberapa pengurus cabang dari kabupaten atau kota lain sewaktu muktamar. Beberapa hal permasalahan yang paling mendasar ialah kantor sekretariat dan apresiasi pemerintah kota atau kabupaten yang belum bisa dirasakan oleh pengurus NU.

 

"Contoh permasalahan yang ada di Kota Tangerang semisal, pengurus perlu kantor sekretariat yang representatif." Tutur Kiai Dedi. 

 

Menurutnya, jika hal tersebut bisa difasilitasi serta terjalinnya komunikasi dengan baik oleh PBNU dan PWNU. Pengurus tingkatan lain akan betul-betul merasa terayomi. 

 

Lebih lanjut, Kiai Dedi menyampaikan profesionalisme sebagai pengurus mesti dikedepankan. Hal itu tak hanya berlaku di tingkatan PBNU. Pada kepengurusan PWNU, PCNU, MWC NU hingga ranting pun juga mesti bekerja secara profesional untuk umat. 

 

"Jika profesionalitas yang dikedepankan, program PBNU akan terdistribusi dengan baik oleh PWNU, PCNU, MWC NU hingga ranting," tandas Kiai Dedi 

 

Kiai Dedi menyampaikan, bahwa profesionalisme seseorang diukur tidak hanya pada posisinya dalam menjabat. Melainkan seberapa besar pengurus bisa totalitas dalam berbuat pada Nahdlatul Ulama.

 

Ia mengamati, pengurus pada tingkatan cabang semisal. Masih ada beberapa orang yang hanya mendompleng kepengurusan, namun tak memiliki andil dan peran besar dalam berkhidmah pada Nahdlatul Ulama.

 

Pewarta : Arfan Effendi

Editor : Ari Hardi


Editor:

Banten Raya Terbaru