Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023

Banten Raya

Buah Komitmen Pemerintah Daerah dalam Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga

Mendag Zulkifli Hasan (kiri) menyerahkan trofi penghargaan kepada Walkot Tangsel Benyamin Davnie. (Pemkot Tangsel)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) meraih kembali mendapatkan apresiasi. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan, kali ini meraih penghargaan sebagai daerah tertib ukur dari Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia.


Baca Juga:
Tanggung Biaya Masuk SMP Swasta, Pemkot Tangsel Tambah Ribuan Kuota

 


"Terima kasih saya sampaikan kepada Kemendag telah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada kami Pemerintah Kota Tangerang Selatan sehingga meraih prestasi daerah tertib ukur," ucap Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie dikutip dari laman resmi Pemkot Tangsel, Kamis (16/11/2023).

 


Raihan tersebut, kata Benyamin, menjadi motivasi untuk terus memastikan perlindungan konsumen di wilayah yang dipimpin. "Komitmen kami jelas bahwa perlindungan konsumen menjadi penting untuk terus memberikan pelayanan tertib niaga di masyarakat," terangnya.


Baca Juga:
Ini Cara Pemkot Tangsel Jaga dan Melestarikan Budaya Betawi



Sekadar diketahui, penghargaan diserahkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan diterima langsung oleh Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie di Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/11/2023). Zulkifli mengatakan, apresiasi ini diberikan sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah (pemda) yang telah berupaya melakukan berbagai hal dalam perlindungan konsumen dan tertib niaga.

 


Lebih lanjut dikatakan, upaya penguatan perlindungan konsumen dan penguatan pasar dalam negeri bila tidak didukung dengan ekosistem yang baik, maka akan sulit untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.


Baca Juga:
Berikut Jurus Pemkot Tangsel Kendalikan Inflasi

 


"Justru kalau pasar-pasar tradisional sudah ber-SNI (standar nasional Indonesia), aman konsumennya. Justru semakin bagus. Kemudian pasar tertib ukur, semakin banyak semakin baik, berarti semakin banyak konsumen yang aman dan nyaman," pungkasnya. (M Izzul Mutho)

Editor: Izzul Mutho

Artikel Terkait