Banten Raya

Koin NU, Jadikan Sedekah sebagai Gaya Hidup

Ahad, 15 Januari 2023 | 10:28 WIB

Koin NU, Jadikan Sedekah sebagai Gaya Hidup

Ketua PCNU Tangsel H Abdullah Mas’ud (kanan) di Buaran, Serpong Tangsel. Ada tuan rumah KH Nurul Irfan, Prof Asep Saepudin Jahar, dan ketua PRNU Buaran Haris. (Foto SS/Dokumen KH Nurul Irfan)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Pengurus Cabang Nahdaltul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel) terus bergerak mengumandangkan pentingnya sedekah. Melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Tangsel telah menggelar Madrasah Amil di beberapa ranting. Di antaranya Lengkong Gudang, Ciater, Pondok Benda, dan Serpong.

’’Ingin memberikan edukasi kepada masyarakat untuk gemar sedekah, itu yang terpenting. Bagaimana edukasi ke masyarakat agar sedekah itu jadi life style, bagian dari gaya hidup. Setiap hari sedekah,’’ ujar Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama H Abdullah Mas’ud saat ngobrol bareng di rumah Rais Syuriyah Ranting NU Buaran KH Nururl Irfan, Sabtu (14/1/2023). Hadir dalam kesempatan tersebut, penasihat LAZISNU Tangsel dan Lembaga Wakaf Pertanahan NU Tangsel Prof Asep Saepudin Jahar dan Ketua Pengurus Ranting NU Buaran Haris.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Gus Mas’ud—sapaan akrabnya melanjutkan, gerakan sedekah setiap hari itu diinspirasi hadist Rasulullah. Intinya, setiap pagi ada dua malaikat berdoa. ’’Satu malaikat berdoa, ya Allah berikanlah ganti harta terbaik bagi otang yang  setiap hari berinfak. Satu malaikat lagi berdoa, ya Allah berikanlah kerugian bagi orang yang menahan tidak mau infaq,’’ ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya melalui koin NU misalnya memberi edukasi sedekah setiap pagi. ’’Kalau di Hongkong dulu kami mengedukasi kemudian lahir one day one dollar. Ini untuk menjemput doa malaikat itu,’’ ujar pria yang pernah sebagai pengurus LAZISNU pusat tersebut..

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Dijelaskan, gerakan filantropi yang dilaksanakan PCNU melalui LAZISNU Tangsel mengajak orang dan keluarga gemar bersedekah. ’’Setiap hari, sedekah jadi kebutuhan. Kalau tidak, merasa ada yang hilang. Dan sedekah itu tidak harus banyak, tapi setiap hari. Kami sudah bikin SOP (standar oprasional prosedur,’’ ungkapnya.

Paralel dengan koin NU, lanjutnya, agar masyarakat setempat tergerak, perlu diketahui apa kebutuhan yang bisa didanai dari gerakan sedekah melalui koin NU tersebut. ’’Misalnya di Ciater, apa kebutuhan yang bisa didanai ketika, dijawab pembangunan masjid,’’ tambahnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Pewarta: Mutho Masyhadi

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Terkait