Kota Tangerang, NU Online Banten
Pukul tujuh pagi, Kader Fatayat NU Kota Tangerang serombongan tiba di halaman kampus Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara, lalu masing-masing mengambil posisi satu persatu melayani loket pendaftaran peserta vaksinasi.
Beberapa Kader Fatayat NU nampak ramah dan sabar menjelaskan tata cara prosedur pendaftaran kepada warga. Sesekali terdengar suara melalui pengeras suara memanggil satu persatu untuk masuk ke ruangan screening.
“Antrian nomor 50..” Suara lantang Mardianah ketika memanggil warga untuk melakukan screening, sebelum disuntikkan vaksin.
Tenaga kesehatan memeriksa tensi darah dan menanyai beberapa riwayat penyakit kepada warga dengan sabar. Sesekali ada warga nampak sedih karena tidak bisa mengikuti vaksin dengan alasan memiliki riwayat penyakit. Agar tidak beresiko, Tenaga Kesehatan dan Kader Fatayat NU dengan iba sembari menjelaskan alasan tidak diperkenankannya untuk dilakukan suntik vaksin.
Satu dua warga yang sudah dijelaskan dan mengerti, menahan sesal dengan lemas melangkahkan kaki pulang meninggalkan lokasi. Ada juga sepasang suami istri menanyakan kembali perihal pelaksanaan vaksinasi agar bisa ikut serta.
Gotong Royong hadapi Pandemi dan Mencerna Informasi
“Pandemi Covid-19 perlu dihadapi secara bersama-sama dan gotong royong. Penanganan wabah tidak bisa hanya digantungkan satu pihak saja. Pemerintah juga perlu didukung.” Kata Ketua Fatayat NU Kota Tangerang Nony Menawati disela-sela kegiatan saat memberikan keterangan kepada NU Online Banten di Kampus STISNU Nusantara. Sabtu, (14/8).
Disamping itu, Nony menambahkan, dalam menghadapi wabah selain gotong royong dan membantu sesama. Sebagai manusia yang mempunyai iman juga perlu dilakukan dengan doa dan ikhtiar. Doa diusahakan jangan pernah terhenti. Selain Doa juga harus diimbangi dengan Ikhtiar. Dan salah satu bentuk Ikhtiar itu adalah vaksin.
Menurut Nony, selain dengan vaksin, menjaga kesehatan juga bagian dari ikhtiar. Mengatur pola istirahat, dan pola makan dengan mengkonsumsi sayur mayur serta protein yang cukup. Ia mengingatkan agar semua Kader Fatayat NU Kota Tangerang memperhatikan hal tersebut di dalam keluarganya massing-masing.
Perempuan lulusan UIN Jakarta ini memandang, bahwa Kader Fatayat NU, selain memang punya kewajiban di dalam rumah. Fatayat NU punya kewajiban juga mengedukasi perempuan-perempuan dan ibu-ibu rumah tangga lainnya untuk memahami penanganan dan pencegahan Covid-19 secara mandiri. Menyerap informasi dengan matang dan penuh.
“Dalam mencerna informasi soal Covid-19 di media sosial, perlu disaring sebelum di sharing.” Ujar Nony Menawati.
Sebelumnya, Fatayat NU Kota Tangerang turut serta dalam pelaksanaan program vaksinasi yang diinisiasi oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tangerang, bersama Lembaga NU, Banom dan stakeholder lainnya.
Editor : Ari Hardi
