LBM NU Tangsel Adakan Diskusi Bedah Disertasi Melacak Akar Sejarah Bahtsul Masail
Ahad, 27 Februari 2022 | 15:44 WIB
Arfan Effendi
Kontributor
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Lembaga Bathsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) Tangerang Selatan menggelar diskusi bedah disertasi 'Melacak Akar Sejarah Lembaga Bahtsul Masail, Jalan Panjang Tradisi Intelektual NU' karya Prof KH Ahmad Zahro, guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya, pada Ahad (27/2/2022) pagi.
Digelar daring, diskusi menghadirkan beberapa narasumber. Diantaranya Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi, Katib Syuriyah PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali, Katib Syuriyah PBNU KH Asrorun Ni’am Sholeh.
Sekretaris LBM NU Tangerang Selatan, Zainul Arif mengatakan, acara diskusi bedah disertasi dilakukan sebagai bentuk mengenalkan Bahtsul Masail karena salah satu tradisi di dalam NU untuk masyarakat perkotaan.
“Rekognisi pengenalan bahtsul masail di perkotaan. Acara seperti ini cukup menarik, sebuah hal baru karena lembaga bahtsul masail di perkotaan belum ada yang memulainya.” Ujar Zainul.
Zainul menyampaikan, kegiatan ini diharapkan bisa mengenalkan tradisi keilmuan bahtsul masail sebagai metode pengambilan hukum. Serta bisa memantik dan menjadi lembaga bahtsul masail di Tangerang selatan, khususnya dikalangan pesantren.
Ketua PCNU Tangsel, KH Abdullah Mas’ud, mengungkapkan terima kasih atas inisiasi gerakan bahtsul masail ini. Ia mengatakan hal ini merupakan bagian dari pengenalan LBM di daerah Jabodetabek.
“Mengenalkan tradisi bahtsul masail yang belum menjadi tradisi di Jabodetabek. Semoga tidak hanya hari ini. Karena kegiatan bahtsul masail di Tangsel sudah diinisasi sejak setahun terakhir, seperti sekolah bahtsul masail, dan seterusnya.” Tutur KH Abdullah Mas’ud.
Cak Mas’ud, sapa akrabnya, berharap kegiatan hari ini menjadi bagian dari rangkaian pengenalan LBM NU ke publik. “Saya kira tidak semua tahu, padahal, LBM NU menjadi bagian unsur terpenting salah satu ruhnya pergerakan NU, kalau LBM tidak ada, berarti ada yang kurang di dalam NU,” ujarnya.
Disamping itu, Cak Mas’ud juga berharap kegiatan LBM NU Tangsel tidak hanya berhenti setelah ini. Terus mengupayakan menjaga tradisi bahtsul masail di kalangan pesantren khususnya di Tangerang Selatan sebagai salah satu daerah penyangga Jakarta.
Katib Syuriyah PBNU KH Asrorun Niam Sholeh menyampaikan Lembaga Bahtsul Masail adalah salah satu posisi strategis sebagai arah dan praktek pengambilan hukum keagamaan di masyarakat. Namun begitu, KH Asrorun Ni’am Sholeh berharap kegiatan LBM NU Tangsel tidak hanya sebatas pada penguatan tradisi keilmuan fikih saja, namun juga memberikan advokasi kepada masyarakat bersinergi dengan lembaga-lembaga NU lainnya.
Pewarta : Arfan Effendi
Terpopuler
1
Paradoks Jabatan Fungsional Dosen di Indonesia
2
Ucapan Positif, Obat Ampuh Melawan Insecure
3
Sejumlah Hal Disampaikan Pengemudi Ojol saat RDPU dengan DPR
4
Khutbah Jumat: Ikhlas dalam Beribadah
5
27 Tahun Berlalu, Ini Kata Ketua PBNU soal Agenda Reformasi
6
Terjadi Dinamika Geopolitik yang Luar Biasa
Terkini
Lihat Semua