• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 18 April 2024

Banten Raya

Menyapa Santri di Masa Pandemi, RMI Tangsel Jelaskan Tiga Orientasi Pendidikan Pesantren

Menyapa Santri di Masa Pandemi, RMI Tangsel Jelaskan Tiga Orientasi Pendidikan Pesantren
Dokumentasi kegiatan RMI Tangsel saat di pesantren. (Foto : Istimewa)
Dokumentasi kegiatan RMI Tangsel saat di pesantren. (Foto : Istimewa)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Santri memiliki kontribusi besar sejak sebelum kemerdekaan hingga saat ini terhadap kemajuan bangsa dan negara. Serta membimbing praktik keagamaan di masyarakat. Banyak santri yang menjadi pemimpin pada komunitas paling kecil di lingkup keluarga dan masyarakat. Selain itu, santri juga memiliki kontribusi besar terhadap arus utama wacana keilmuan dan keagamaan yang moderat.

 

Diantara program Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kota Tangerang Selatan adalah ‘Menyapa Santri’. Kegiatan yang sering dilakukan dalam kunjungan RMI ke setiap Pesantren. Dalam kegiatan ‘Menyapa Santri’ di masa pandemi ini narasumber diwakili oleh Sekretaris RMI Kiai Irfan Ahmad. Minggu (25/07)

 

Kiai Irfan mengatakan kini kesadaran masyarakat akan model pendidikan di pesantren semakin meningkat. Pemerintah melalui kewenangannya telah mengesahkan UU Nomor 81 Tahun 2019 Tentang Pesantren. Hal ini menunjukan bahwa sistem pendidikan di pesantren terus mengalami perbaikan dari segala bidang yang ada di masyarakat pesantren. 

 

Lanjutnya, Kiai Irfan menjelaskan tiga orientasi pendidikan di pondok pesantren.

 

Pertama, Spiritualitas (Keimanan). Orientasi pendidikan pesantren telah menanamkan nilai-nilai Aqidah Islamiyah. Sebagai tempat Jihad Fi Sabilillah. Pesantren mendidik dan mempersiapkan generasi unggul dan berbudi luhur berpondasikan Aqidah Islamiyah yang kokoh.

 

Kedua, Intelektualitas (Keilmuan). Pesantren sebagai lembaga pendidikan. Para Kiai dan Assatidz telah meramu dengan gurih dan renyah. Berbagai macam ilmu agama yang terintegrasi antara ilmu umum. Agama dan ilmu kemasyarakatan sesuai dengan kompetensi para pembimbing. Bagaikan ramuan yang siap saji untuk dilanjutkan ke jenjang berikutnya sesuai dengan minat dan bakatnya santri. 

 

Dan bagi santri yang siap boyong dari pesantren. Juga telah disiapkan pula untuk disajikan ke tengah masyarakat dengan bekal keilmuan. Berbasis akademik maupun berbasis kemampuan santri dalam lmu ilmu terapan. Semua cabang ilmu yang santri dapatkan di pesantren transmisi sanad keilmuanya jelas dan ini berpengaruh pada keberkahan.

 

Ketiga, Kemasyarakatan. Kiai Irfan menjelaskan pesantren adalah miniatur kehidupan yang nyata, juga sebagai laboratorium kehidupan santri yang siap ditempa dan menempa. Ketika lulus dari Darul Hikmah siap melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Berbaur di tengah masyarakat yang penuh tantangan dan godaan. Namun kepiawaian para dewan guru yang menyentuh anak didiknya. Pesantren tidak hanya mentrasfer ilmu tapi juga melakukan sentuhan ilmu hati ke hati yang membuat keberkahan itu terus tumbuh dan subur.

 

Kiai Irfan menyampaikan tiga orientasi pendidikan yang ada di pesantren, disebut dengan pendidikan terintegrasi sebagaimana termaktub dalam surat At-Taubah ayat 122.

 

وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ 
يَحْذَرُونَ 

 

Artinya : "Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”

 

Kiai Irfan mengamati derasnya perkembangan teknologi kini sangat luar biasa begitu cepatnya. Pendidikan pesantren yang dulu dikenal sebagian masyarakat dengan metode pendidikan tradisional dan salaf. Dari waktu ke waktu, pendidikan pesantren menunjukan kualitasnya. Di tengah arus kemajuan teknologi seperti saat ini, peran pesantren kini semakin mendapatkan posisi yang strategis.

 


Editor : Arfan
 


Banten Raya Terbaru