Banten Raya

Tujuh Keterampilan Masa Depan Ini Dibutuhkan Mahasiswa

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 16:19 WIB

Tujuh Keterampilan Masa Depan Ini Dibutuhkan Mahasiswa

Peserta dan undangan yang hadir saat kegiatan yang digelar STAI Al Amanah Al-Gontory di Aula Al Urwatul Wusqa, Parigi, Pondok Aren, Sabtu (10/8/2024). (Foto: STAI Al Amanah Al-Gontory for NUOB)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Wakil Kordinator Kopertais Wilayah 1 DKI Jakarta dan Banten Sururin mengatakan, keterampilan masa depan yang perlu dimiliki mahasiswa setidaknya ada tujuh. Demikian disampaikan saat studium generale bertajuk Peluang dan Tantangan Pendidikan di Era Disrupsi yang digelar Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Amanah Al-Gontory di Aula Al Urwatul Wusqa, Parigi, Pondok Aren, Sabtu (10/8/2024) pagi.

 


Dijelaskan, pertama, critical thinking (berfikir kritis). Mahasiswa perlu berpikir kritis dalam mengarungi dunia pendidikan. Kedua, creative. ’’Mahasiswa punya daya menciptakan untuk memberi manfaat bagi orang lain juga alam semesta,’’ terang Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam itu.



Ketiga, lanjutnya, collaborative  atau kerja sama. ’’Mahasiswa perlu bekerja sama dalam segala hal agar karyanya berdampak dan berjejaring,’’ terang dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.



Selanjutnya, communication. Terkait ini, mahasiswa perlu kemampuan komunikasi, termasuk keterampilan menulis. ’’Kelima, kesadaran beragama. Niatkan segala tindakan bersandar pada lillahi ta'ala. Kemudian komitmen dan terakhir, mahasiswa harus konsisten dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi,’’ pungkas Dewan Pakar PP Muslimat NU 2016-2021 itu.

 


Sedangkan KH Abdus Syakur, pimpinan Pondok Pesantren Al-Amanah Al-Gontory, dalam sambutannya menyampaikan, pendidikan itu sepanjang hayat. Oleh karena itu, dia mengingatkan untuk mencari ilmu mulai dari ayunan hingga liang lahat. "Kami bertekad menciptakan santri dan mahasiswa beriman dan berilmu,’’ tegas Kiai Abdus Syakur.



Sekadar diketahui, kegiatan ini dihadiri di antaranya Syamsuddin Arif narasumber sekaligus dosen Universitas Darussalam Gontor dan mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Selatan. Selain itu, Surip Ketua STAI Al Amanah Al-Gontory, pengurus dan dosen STAI Al Amanah Al-Gontory, Rektor IDAQU Muhammad Anwar Sani, dan ratusan mahasiswa. (Singgih Aji Purnomo)