Khutbah Jumat: Mengharap Keberkahan

Marilah senantiasa kita berusaha meningkatkan takwa dan taat kita kepada Allah ta’ala, dengan memenuhi segala perintah-Nya serta menjahui segala larangan-Nya. Karena dengan bertakwa kepada Allah kita akan mendapatkan rahmat dan keselamatan dari Allah ta’ala. Allah berfirman:

Semua orang sewajarnya berharap keberkahan dalam kehidupannya. Mendapat berkah dalam hidupnya, berkah umurnya, berkah rezeki dan harta bendanya, berkah ilmunya, keluarganya dan segala yang dianugerahkan dan diusahakan mendapat berkahan dari Allah ta’ala. Sedangkan berkah sendiri adalah bertambahnya kebaikan dan ketaatan seseorang kepada Allah subhanahu wa ta’la, dalam keadaan apa pun.

Hidup yang berkah tidak hanya sehat, bahkan sakit pun mungkin mendapat berkah. Seperti Nabi Ayub ‘alaihi salam misalnya, justru sakitnya menjadikan semakin taat dan dekat kepada Allah. 

Umur barakah, tidak identik dengan panjangnya usia. Meskipun pendek usianya, tetapi banyak taat dan ibadahnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dapat mengukir sejarah, meningggalkan jejak dan banyak karya monumental yang akan dikenang generasi di belakangnya. 

Ilmu yang berkah itu bermanfaat dan diamalkan banyak orang, serta menjadi syiar agama Allah subhanahu wa ta’ala. Gaji yang berkah, bukan harus gaji dan upah yang besar, tetapi yang berimplikasi positif, bermanfaat bagi keluarga dan orang lain sebagai sarana penghambaan kepada Allah ta’ala. Anak yang berkah adalah anak yang taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, berbakti pada orang tua senantiasa berdoa untuk keduanya, bahkan bermanfaat bagi sesama.

Kunci keberkahan adalah iman dan takwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Jika demikian, niscaya Allah ta’ala limpahkan berkah dari langit dan bumi. Sebagaimana firmanNya dalam Al-Qur’an:

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS Al-A’raf: 96)

Demikianlah makna sesungguhnya keberkahan. Tak harus banyaknya sesuatu, tetapi manfaat dan dampak positif dalam penghambaan diri kepada Allah ta’ala. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala melimpahkan barakah pada segala nikmat yang dianugerahkan kepada kita dan menjadi wasilah dan sarana mengabdi beribadah pada Allah ta’ala. Sehingga kehidupan kita bahagia dan sejahtera dunya akhirat. Amin.