• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Selasa, 30 April 2024

Nasional

Satu Abad NU

Berkah Harlah 1 Abad NU Bertabur Ijazah

Berkah Harlah 1 Abad NU Bertabur Ijazah
Badan Acara Harlah 1 Abad NU. (Foto: Instagram nahdlatululama)
Badan Acara Harlah 1 Abad NU. (Foto: Instagram nahdlatululama)

Sidoarjo, NU Online Banten
Puncak Resepsi Hari Lahir (Harlah) 1 Abad Nahlatul Ulama (NU) dimulai Selasa (7/2/2023) dini hari. Sejak Senin (6/2/2023) malam jalan menuju Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, tempat puncak resepsi digelar, sudah sangat padat.


Bahkan, Selasa (7/2/2023) dini hari kendaraan roda empat dan bus memilih mematikan mesinnya dan parkir di jalan. Tak pelak sejumlah jalan seperti Jalan Diponegoro, Sidoarjo, hanya bisa dilalui pejalan kaki. Hampir senada di Jalan Gajah Mada, hanya bisa dilalui kendaraan roda empat secara bergantian di karena kedua sisinya dipakai parkir.


Tepat pukul 00.00 WIB dilaksanakan lailatul qiraah/haflah hingga sekitar pukul 01.00 WIB yang dipimpin KH Mutawakkil ‘Alallah dan KH Said Agil Husein Al Munawar. Dilanjutkan oleh Manaqib Sekh Abdul Qodir Jailani dipimpin oleh Maulana Syekh As Syarif Muhammad Fadhil Aljilani. Kemudian pemberian beberapa ijazah oleh KH Raden Ahmad Azaim Ibrahimy, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, dan Al Habib Lutfi bin Ahmad Al Attas. 


Kiai Azaim yang merupakan cicit dari pendiri NU KH R As'ad Syamsul Arifin memberikan beberapa ijazah. Di antaranya basmalah dan Ya Jabbar Ya Qohhar. "Kami diamanati menyampaikan ijazah yang biasa diamalkan di berbagai pondok pesantren," kata Kiai Azaim. Dia mengijazahi Shalawat Nurudzdzati:


‫اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِالنُّوْرِ الذَّاتِيْ وَالسِّرِّ السَّارِيْ فِيْ سَائِرِ الأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ‬


Allaahumma shalli  wasallim ‘ala sayyidinaa Muhammadinin nuuridz dzaatii wassirrissaarii fii saairil asmaai wash shifaati wa’alaa aalihi washah bihii wasallim


Selain itu, bacaan basmalah. Kiai Azaim mendapatkan ijazah dari kakeknya, KH R As'ad Syamsul Arifin. Basmalah ini, lanjutnya, dirutinkan menjelang tidur. Membaca bismillahirrahmanirrahim sebanyak 1000 kali. Minimal dibaca sebanyak 313 kali, tafaulan dengan jumlah pasukan Perang Badar."Kita baca beberapa hitungan saja sebagai bentuk ijazah kepada kita semua," ucap Kiai Azaim.


Selanjutnya, Ya Jabbar Ya Qahhar.  Wirid Asmaul Husna ini, terang Kiai Azaim, adalah amanah dari Syaikhona Kholil Bangkalan yang disampaikan kepada Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari. ’’Ijazah ini ada tata cara yang harus dilakukan yang juga dilakukan oleh KH R As'ad Syamsul Arifin. Caranya, didawamkan dengan menggunakan butiran tasbih. Saat membacan Ya Jabbar Ya Qahhar sampai 99 kali, lalu ujung atau kuncir tasbihnya dipegang dan diporoti seperti meretas daun kelor,’’ terangnya.


Jadi dari ujung, lanjutnya, kemudian ditarik ke bawah sebanyak tiga kali. Ya Jabbar, Ya Jabbar, Ya Jabbar. ’’Begitu juga saat selesai membaca Ya Qahhar," katanya memberi contoh. Tapi, ada juga riwayat lain. Saat selesai hitungan 99 kali membaca Ya Jabbar, lalu tangan kita memutari tasbih secara melingkar, satu putaran. Pun saat selesai membaca Ya Qahhar.


"Jam’iyah NU ini sudah diwiridi bacaan Ya Jabbar Ya Qahhar, bahkan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari dawuh siapa yang niat buruk kepada NU, maka dia akan mendapatkan celaka dan murka Allah," jelasnya.


Dan, lanjutnya, menggerakkan tasbih dengan cara memorot itu berarti kita sedang membersihkan sesuatu kotoran yang ada pada tasbih. Ibarat lingkaran tasbih, NU perlu dibersihkan spiritual dan batinnya. 


Kemudian, Kiai Azaim melakukan prosesi ijab qabul pengijazahan bacaan-bacaan itu. Secara serentak dijawab oleh hadirin. "Ajaztukum jamian," kata Kiai Azaim. "Qabiltu al-ijazah," jawab jamaah


Sedangkan sebelum Shubuh, dilaksanakan pembacaan Asmaul Husna dan Ratibul Attas yg di pimpin oleh Al Habib Lutfi bin Ahmad Al Attas. Setelah itu selesai pembacaan, Habib Lutfi mengijazahkan kepada jamaah. Dan beberapa saat setelah dilaksanakan Shalat Shubuh berjamaah, dilanjut senandung shalawat bersama Habib Syekh bin Abdul Qadir.


Pewarta: Ade Adiyansah
 


Nasional Terbaru