• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 26 April 2024

Nasional

Inilah Pembahasan dan Mekanisme Pelaksanaan Muktamar NU Ke-34 

Inilah Pembahasan dan Mekanisme Pelaksanaan Muktamar NU Ke-34 
Konfrensi Pers Panitia Muktamar NU Ke-34 yang dilakukan secara daring (Foto: NU Online Jabar)
Konfrensi Pers Panitia Muktamar NU Ke-34 yang dilakukan secara daring (Foto: NU Online Jabar)

Jakarta, NU Online Banten

Warga Nahdlatul Ulama (NU) akan melangsungkan gelaran Muktamar Ke-34. Hajatan besar lima tahunan ini, adalah forum tertinggi di organisasi NU yang akan dilaksanakan pada 22-25 Desember 2021 di Lampung.

 

Penyelenggaraan Muktamar kali ini mengangkat tema “100 tahun NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Membangun Peradaban Dunia”.

 

Imam Aziz selaku panitia pelaksana menjelaskan, kemandirian Nahdliyin dan warga bangsa secara umum di bidang ekonomi menjadi salah satu hal yang harus diberi perhatian khusus.

 

“Mandiri itu kan berdaulat. Misalnya dari sisi ekonomi dan pengelolaan sumber daya yang ada. Kita sangat kaya tetapi belum berdaulat. Inilah yang harus menjadi refleksikan untuk ke depan,” ujar Ketua Panitia Muktamar NU ke-34, Imam Aziz dalam siaran pers secara virtual oleh panitia Muktamar-34 PBNU, Kamis (11/11).

 

Lebih lanjut, Kiai Imam, sapaan akrab Imam Aziz menjelaskan, dari sisi ekonomi, secara umum kemandirian warga NU, belum sampai pada cita-cita yang diharapkan.

 

“Dalam teori makro-ekonomi, kemandirian itu berbasis pada beberapa hal. Pertama, pengetahuan dan intelektual. Hal pertama ini menekankan pada pengembangan sumber daya manusia. Saya kira, kita harus rendah hati mengakui bahwa kita belum sampai pada taraf pengetahuan yang cukup untuk dijadikan sebagai landasan,” kata Imam Aziz.

 

Kedua, basis yang harus dikembangkan NU untuk mencapai kemandirian adalah soal teknologi, khususnya teknologi informasi. “Kita juga masih ketinggalan di situ (teknologi informasi-red). Harus direfleksikan, meskipun sekarang sudah mulai banyak, tetapi kan kalau dibandingkan tetangga kita juga tertinggal,” terang Imam Aziz.

 

Ketiga, Imam Aziz menekankan bahwa sebagian besar warga NU yang kehidupannya berbasis pada pertanian harus lebih dieksplorasi dan juga mendapat perhatian. Hal ini masih harus diperjuangkan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah hasil pertanian. Tanah garapan, teknologi pertanian yang bagus, dan jejaring ekspor-impor yang baik hingga kini juga harus ditingkatkan dengan baik oleh warga NU.

 

“Kita harus melihat ke belakang dan ke depan. Kadang kita lupa bahwa negara kita sangat kaya dari sisi agraria, tetapi kita juga sangat miskin dari segi produk-produk agraria. Kita juga kaya dengan laut, tetapi kita juga miskin dengan produk-produk laut. Itu akan menjadi agenda besar NU ke depan,” terangnya.

 

Karena itu, pada gelaran Muktamar NU ke-34 di Lampung nanti, salah satu forum bahtsul masail akan membahas soal reformasi agraria yang sampai saat ini belum tuntas. Banyak kebijakan-kebijakan negara terkait reformasi agraria yang perlu sinkronisasi agar tidak tumpang tindih.

 

Ia juga menjelaskan bahwa tema perdamaian dunia pada Muktamar Ke-34 sengaja dipilih karena saat ini telah menjadi kebutuhan mendesak untuk warga dunia dan penting mendapat perhatian NU. Artinya, warga dunia saat ini sangat membutuhkan peran-peran NU di kancah global.

 

Berkaitan dengan teknis, Imam menjelaskan bahwa Muktamar Ke-34 kali ini akan dilaksanakan di empat tempat. Basis penyelenggaraan Muktamar ini di Pondok Pesantren Darussa’adah, meliputi agenda pembukaan dan pleno. Sementara acara lain, seperti sidang komisi dilaksanakan di UIN Raden Intan, Universitas Lampung (Unila), dan Universitas Malahayati.

 

Ketua PBNU juga menegaskan komitmenya untuk menjaga protokol kesehatan dalam perhelatan Muktama Ke-34 mengingat pandemi Covid-19 masih belum selesai. Karena itu ada pengurangan jumlah peserta dari tujuh orang dari setiap perwakilan wilayah, cabang, dan cabang istimewa menjadi tiga orang. Selain itu pembagian lokasi acara di empat tempat merupakan bagian dari upaya mematuhi protokol kesehatan.

 

“Ini sebagai gambaran bahwa muktamar ini akan mematuhi protokol kesehatan dan tentu saja kita menunggu jawaban permohonan panitia dari Satgas Covid-19 nasional maupun tingkat daerah,” tutupnya.

 

Pewarta: Ari Hardi
Editor: Sofwatul Ummah
 


Editor:

Nasional Terbaru