Nasional

Kunci Bisnis Itu Fokus, Berani, dan Sinergi

Sabtu, 5 Juli 2025 | 21:33 WIB

Kunci Bisnis Itu Fokus, Berani, dan Sinergi

Kunjungan LP PCNU Kabupaten Magelang ke PCNU Tangsel di Graha Aswaja NU Tangsel, Ciputat, Sabtu (5/7/2025). (Foto: NUOB/Mutho)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Manajer Baqnu Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) Kabupaten Magelang Rahmat Erwanto mengatakan, dalam mengelola bisnis atau lini ekonomi, termasuk yang dijalankan Baqnu, yang bergerak di air mineral kemasan, adalah fokus dan keseriusan. ’’Sebelum itu, semua jajaran harus satu frekuensi, disamakan dulu. Jangan angan-angan banyak dulu, tapi fokus dan bergerak. Yang ngurus ekonomi, bisnis ya, hanya Lembaga Perekonomian (LP),’’ ujarnya saat silaturahim Lembaga Perekonomian (LP) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Magelang ke PCNU Tangerang Selatan (Tangsel) di Graha Aswaja NU Tangsel, Ciputat, Tangsel, Banten, Sabtu (5/7/2025).



Selain itu, Rahmat yang didampingi Manajer Pemasaran Baqnu Jahrul Anam dan dibersamai Ketua Umum Santri Alumni Ma’had Krapyak (Sanad) Muhammad Idham Kholid, juga menyampaikan, kunci lainnya sinergi dan keberanian. Semua ada risiko, tapi bagaimana menekannya dan mengelola tantangan yang dihadapi. ’’PCNU Kabupaten Magelang mendukung penuh. Kegiatan tingkat cabang hingga ranting diminta membeli air minum kemasan merek Baqnu. Demikian juga badan otonom dan lembaga NU di Kabupaten Magelang,’’ imbuhnya.


Tak hanya itu. Dalam setiap kesempatan dan kegiatan, seperti pengajian, disisipin semacam iklan yang mendorong agar jamaah, hadirin, warga NU menggunakan air mineral kemasan tersebut. ’’Demikian juga bisnis lainnya yang dijalankan seperti transportasi, warga NU diminta memakai NUGo. Antarlembaga dan juga badan otonom NU sangat sinergi,’’ tambahnya.


Perekrutan orang yang mengurus atau mengelola juga dilakukan secara ketat, karena dibebani tugas dan target yang telah ditentukan. Tentu ada reward yang diberikan. Artinya profesional. ’’Seperti saya dipilih sebagai manajer, melalui semacam tes. Mampu tidak. Ketika itu awal dana sebagai modal Rp 100 juta untuk Baqnu. Dalam dua tahun sudah balik modal. Saat ini aset Baqnu sekitar Rp 260 juta, berupa uang dan barang. Kami membidik Rp 400 juta,’’ terangnya.


Di depan jajaran PCNU Tangsel, di antaranya Ketua H Abdullah Mas’ud, Bendahara Muhammad Yunus Hasyim, Wakil Katib Kholid Yahya, KH Rasyud Syakir; Ketua LP PCNU Tangsel Miftahul Khoir, Ketua Koperasi Buminu PCNU Tangsel Anam Anshori; serta hadirin, Rahmat mengajak PCNU Tangsel bersinergi.


Pada kesempatan itu, Rahmat juga menyampaikan, kemandirian organisasi dari kotak koin yang dijalankan oleh Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah PCNU Kabupaten Magelang, tak kalah dahsyat.’’Dari kotak koin yang disebar sudah ditentukan peruntukannya. Misalnya untuk sosial, ekonomi, bantuan kebencanaan, dan lainnya. Sehingga, jika ada musibah, LPBI (Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim) lapor ke PCNU terkait kebutuhan di lapangan yang sudah diidentifikasi, lalu sinergi dengan LAZISNU, langsung bergerak ke lapangan,’’ jelasnya.



Armada ambulans awalnya hanya dua dan itu hasil bantuan. Kini, di setiap Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) yang jumlahnya 21, punya semua.’’Di Kabupaten Magelang ada 21 kecamatan. Bahkan di level ranting NU ada yang punya ambulans. Jumlah saat ini ada 36 ambulans. Ini semua punya lembaga, NU,’’ katanya.


Kotak koin, sekali lagi, dampaknya luar biasa. Di Kabupaten Magelang tersebar 130 ribu kotak koin. Dari jumlah tersebut, yang aktif sekitar 90 ribu. ’’Awalnya dulu hanya 10 ribu kotak koin. Dari koin ini rata-rata terkumpul Rp 1,1 miliar per bulan, namun belakangan menurun di kisaran Rp 800 juta per bulan. Sekali lagi, koin ini pola sebar harus dimaksimalkan. Itu sumber keuangan,’’ ungkapnya.


Ditambahkan, NuGo, yang bergerak di jasa transportasi, lanjutnya, dari dua bus, kini mempunyai 6 bus.’’Dan yang memesan untuk menyewa bus harus antre. Untuk weekend butuh antre 3-6 bulanan, sedangkan weekday sekitar 1 bulanan. Sekali lagi, yang punya armada adalah NU, lembaga,’’ ucapnya.


Semua itu, tak lepas dimulai dari BUMNU. Kemudian punya Bank Nahdlatul Ulama yang awalnya punya dana Rp 6 miliar, kini sekitar Rp 60 miliar.’’Dari bank ini membersamai lini bisnis lain, bergerak dan bersinergi, termasuk Baqnu. Bisnis lain ada yang berbentuk PT, sedangkan Baqnu, koperasi,’’ tambahnya.



PCNU Tangsel sendiri, merespons positif silaturahim tersebut. Setelah kunjungan tersebut, LP PCNU Tangsel dan Koperasi Buminu melanjutkan rapat yang dibersamai Ketua PCNU Tangsel H Abdullah Mas’ud. ‘’Sebenarnya empat tahun lalu, bidang ekonomi dan lini bisnis di PCNU Tangsel sudah membahas sejumlah hal. Hanya, belum tereksekusi maksimal hingga kini. Dengan kunjungan dari LP PCNU Magelang, semoga segera ada yang bisa disinergikan dan ada yang bisa dikonkretkan,’’ harap Abdullah Mas’ud. (Mutho)