Banten Raya

Ketua PCNU Lebak: Kemerdekaan Mengantarkan Hidup Tenang, Tenteram, dan Damai

Ahad, 17 Agustus 2025 | 14:52 WIB

Ketua PCNU Lebak: Kemerdekaan Mengantarkan Hidup Tenang, Tenteram, dan Damai

Ketua PCNU Lebak KH Asep Saefullah. (Foto: Dok NUOB)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Hari ini bangsa Indonesia memeringati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ini tentu momen penting pagi perjalanan bangsa ini. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lebak KH Asep Saefullah bersyukur Indonesia sudah 80 tahun diproklamirkan sebagai negara merdeka. ‘’Kemerdekaan Indonesia bukan pemberian secara cuma-cuma. Tetapi buah perjuangan bangsa Indonesia yang tidak senang hidup dijajah,’’ ujarnya merespons pertanyaan NUOB, Ahad (17/8/2025).


Dengan segala pengorbanan yang ditumpahkan berupa pikiran, tenaga, harta, bahkan nyawa, demi Indonesia merdeka. ’’Alhamdulillah, atas berkat rahmat Allah swt dan didorong keinginan luhur, Indonesia menjadi negara merdeka,’’ imbuhnya.



Sebagai bangsa yang baik, tentunya bersyukur atas nikmat kemerdekaan setelah diberikan oleh Allah. ’’Sebagai umat Islam, agama kita mengajarkan agar pandai bersyukur atas nikmat yang diberikan. Ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim, ayat 7,’’ katanya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 


Paling tidak, ayat tersebut memberikan isyarat kepada manusia agar pandai bersyukur atas nikmat yang diberikan. Termasuk nikmat kemerdekaan.’’Sebagai bangsa yang baik dan umat yang bermartabat, mari kita isi kemerdekaan ini,’’ ajaknya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND



Mengisinya, lanjutnya, menjalankan kegiatan yang bermanfaat dan terbebas dari bahaya dalam bingkai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Undang-Undang Dasar 1945,’’ terangnya.


Selain itu, bagi umat Islam, mengisi kemerdekaan dengan cara menjalankan ajaran Islam secara totalitas, kaffah, merupakan suatu keniscayaan. ’’Agama Islam membimbing kita untuk menjalankan kegiatan yang bermanfaat dan terbebas dari bahaya,’’ jelasnya.


Dia juga menyampaikan, hakikat kemerdekaan adalah kebebasan untuk berkeyakinan, berpendapat dan bersuara, belajar, mengajar, dab bekarya, bekerja dan berwirausaha, serta menentukan pilihan hidup berbasis jalbul mashalih wa darkul mafasid.


’’Merdeka berarti kita memiliki kebebasan untuk menjalankan ajaran agama dengan baik dan benar, bebas dari belenggu yang merugikan kita dan orang lain, bebas dari korupsi atau pencurian, bebas dari minuman keras, narkoba, prostitusi, termasuk lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT),’’ ungkapnya.


Juga bebas dari ujaran kebencian, penyeberan berita hoaks, dan dari segala bentuk kejahatan. ’’Kemerdekaan yang sesungguhnya akan mengantarkan kita bisa hidup tenang, tenteram, aman, damai, sejahtera, dan bermartabat,’’ pungkas pengasuh Pondok Pesantren La Tahzan Lebak tersebut. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND