Jakarta, NU Online Banten

Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, ada dua program yang menjadi prioritas pada 2025. “Pertama soal Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) menjadi prioritas dan yang kedua soal digital,” ujar pria yang akrab disapa Gus Yahya itu dalam Ngopi Bareng Gus Yahya dengan Sahabat Media di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (3/1/2025).  


Gus Yahya menjelaskan bahwa Digdaya NU atau Digitalisasi Data dan Layanan NU ke depan akan dikembangkan lebih lanjut supaya layanan dapat terintegrasi dengan baik. “Soal digital, kita ini buat Digdaya NU itu jadi semua data dan layanan NU ini akan kita tampung dalam satu platfrom digital, sehingga koordinasi bisa lebih mudah,” katanya, dilansir NU Online.


Dengan adanya Digdaya NU koordinasi jauh lebih efisien dan proses jauh lebih cepat yang telah diterapkan di tingkat pusat PBNU hingga ke tingkat cabang di kabupaten dan kota. “Sekarang ini, sudah jalan untuk administrasi dan kita sudah rasakan faedahnya. Segala sesuatu yang jauh lebih efisien, proses jauh jadi lebih cepat dan seterusnya. Alhamdulillah. Ini semuanya nanti akan kita integrasikan di dalam satu platfrom digital besar,” tambahnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, itu berharap akhir 2025, GKMNU dapat merata dirasakan oleh masyarakat di seluruh daerah Indonesia. “Merata pembentukan satgasnya di seluruh Indonesia dan program-programnya juga merata ya untuk keluarga-keluarga di seluruh Indonesia,” harapnya.  


Gus Yahya juga mengatakan, GKMNU bukan hanya untuk masyarakat Nahdliyin atau umat Islam saja. Namun, program GKMNU untuk seluruh keluarga di Indonesia. “Perlu dicatat bahwa obyek atau sasaran dari GKMNU ini tidak khusus warga NU saja. Ini kita desain (GKMNU) sebagai layanan inklusif, yang ikut tidak ditanyakan NU atau agama apa, layanan (GKMNU) untuk semua masyarakat, pokoknya kalau mau ikut, ikut saja, ini layanan umum,” tegasnya. (Rikhul Jannah)