Jakarta, NU Online Banten

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla mengatakan, Indonesia dapat menjadi tujuan belajar yang relevan bagi mahasiswa asing yang ingin mendalami Islam. Sebab, pendekatan Islam di Indonesia lebih sesuai dengan konteks sosial yang damai dan inklusif.

“Hubungan dalam bidang pendidikan perlu ditingkatkan. Jadi kalau mereka belajar Islam di sini, mereka belajar Islam yang jauh lebih applicable di dalam masyarakat Thailand,” jelas Gus Ulil—sapaan akrab KH Ulil Abshar Abdalla—setelah menerima kunjungan Kedutaan Besar Thailand di Jakarta dan Delegasi Perwira Angkatan Darat dari Thailand beserta pejabat resminya di Lantai 5 Gedung PBNU, Jl Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (22/5/25).
 

Thailand, lanjutnya, mengapresiasi model pendidikan yang dikembangkan oleh NU. Menurutnya, NU menggabungkan pendidikan Islam tradisional dan modern, yang bertujuan menciptakan generasi Muslim yang mampu berpartisipasi secara produktif dalam kehidupan modern. “Mereka bisa berkontribusi dalam kehidupan modern dengan nilai-nilai dasar Islam. Mereka juga ingin memiliki umat Islam seperti itu di Thailand. Itu yang membuat mereka tertarik,” jelasnya.

Gus Ulil juga menjelaskan sejarah serta peran penting NU dalam membangun perdamaian, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan mengembangkan Islam yang ramah dan inklusif. “Mereka belajar tentang kehidupan yang damai, penuh toleransi, dan multikulturalisme di Indonesia, serta bagaimana kehidupan antaragama dipraktikkan di Indonesia,” ujarnya, dilansir NU Online.


Nawin Sirapan, konselor Kedutaan Besar Kerajaan Thailand, menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ke PBNU adalah untuk mempelajari langsung model kehidupan multikultural dan toleran di Indonesia, yang mampu memadukan berbagai ras, etnis, dan agama secara harmonis. (Suci Amaliyah)