Kunjungan ke PBNU, Berikut Tawaran Universitas Hartford Amerika
Jumat, 21 Februari 2025 | 16:13 WIB
Jakarta, NU Online Banten
Ketua Pengurus Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Suaedy mengatakan, ada tawaran untuk memperluas kerja sama, baik melalui program magang jangka pendek maupun peluang pendidikan lebih lanjut bagi mahasiswa Indonesia di Universitas Internasional Hartford Amerika Serikat (AS). Termasuk beasiswa kompetitif yang ditawarkan.
"Mereka ingin kerja sama itu lebih lanjut dan menawarkan kalau ada teman-teman yang ingin semacam Program Post Doctoral itu satu bulan, dua bulan, atau tiga bulan sampai enam bulan. Mereka menawarkan itu kalau berminat bisa," ujar Suaedy, usai pertemuan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dengan utusan Universitas Internasional Hartford AS Joel N Lohr di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis, (20/2/25).
Suaedy yang ikut menerima kunjungan tersebut menambahkan, Universitas Internasional Hartford memiliki hubungan yang sudah lama terjalin dengan NU dan beberapa tokoh intelektual Islam di Indonesia.
Ia menjelaskan, Universitas Internasional Hartford memiliki fokus pada dialog antaragama dan telah lama bekerja sama dengan PBNU. "Mereka adalah salah satu universitas yang cukup tua dan sudah engage (terlibat kerja sama) dengan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) dan NU sejak cukup lama, juga dengan beberapa intelektual Islam di Indonesia, karena mereka interreligius dialogue (dialog antaragama). Universitasnya itu fokus pada interreligius dialogue," terangnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini sudah ada beberapa mahasiswa Indonesia yang silih berganti masuk dan belajar di Universitas Internasional Hartford. "Kalau nggak salah ada 24 sekarang dari Indonesia, bukan hanya Muslim. Mereka juga kebetulan bekerja sama dengan universitas lain seperti Satya Wacana dengan UGM dan lain-lain," imbuhnya
Sedangkan Lohr menyampaikan ketertarikannya untuk belajar lebih banyak tentang Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi besar yang dinilainya memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan keagamaan di Indonesia. Menurut professor itu, meskipun pihaknya sudah cukup familiar dengan NU tetapi pertemuan ini memberikan wawasan baru mengenai tantangan yang dihadapi oleh seorang pemimpin besar seperti KH Yahya Cholil Staquf, terutama dalam mengelola banyaknya komunitas yang berbeda-beda.
“Bagi saya, sangat menarik untuk mengetahui lebih jauh tentang peran PBNU dan dapat bekerja untuk menyebarkan pemahaman, perdamaian, dan pendidikan. Kami ingin terus membangun hubungan yang lebih erat, dan kami juga ingin menawarkan diri sebagai sumber daya bagi organisasi ini,” ujar Lohr.
Universitas Internasional Hartford, lanjutnya, memiliki banyak mahasiswa Muslim Indonesia, yang terus bertambah setiap tahunnya. Baginya, program-program yang dikerjasamakan bersama PBNU bertujuan untuk mempererat hubungan antarnegara dan memperdalam dialog antarumat beragama. "Kami juga mengulurkan tangan kepada Gus Yahya (sapaan KH Yahya Cholil Staquf) dan mengatakan, 'Silakan biarkan kami menjadi sumber daya,' dan sedikit berbicara tentang pendidikan kami. Saya berasal dari Hartford International University, dan kami memiliki banyak mahasiswa Muslim," jelas Lohr, dilansir NU Online. (Haekal Attar)
Terpopuler
1
Paradoks Jabatan Fungsional Dosen di Indonesia
2
Mengungkap Hukum Inses dalam Islam
3
Setelah Ojol Demo, Komisi V DPR Agendakan Rapat Bersama
4
Penguasa, Termasuk Pengurus NU Tidak Boleh Semena-mena
5
Sebanyak 22 Ribu Jamaah Indonesia Terserang Pneumonia
6
Ucapan Positif, Obat Ampuh Melawan Insecure
Terkini
Lihat Semua