Ketum PBNU dan Kepala BGN Akan Teken MoU soal Makan Bergizi Gratis
Senin, 20 Januari 2025 | 22:29 WIB

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (tiga dari kanan) beserta jajaran menerima kunjungan Badan Gizi Nasional di Lantai 3 Gedung PBNU, Jakarta, Senin (20/1/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online Banten
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terkait makan bergizi gratis (MBG) saat Kongres Keluarga Maslahat NU, 31 Januari 2025.
"Insyaallah, setelah ini akan segera disusun bersama naskah MoU antara NU dan BGN. Mudah-mudahan kita bisa mengadakan MoU nanti pada saat pelaksanaan Kongres Keluarga Maslahat, insyaallah 31 Januari yang akan datang," kata Gus Yahya—sapaan KH Yahya Cholil Staquf saat jumpa pers di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Gus Yahya mengatakan, pesantren-pesantren di lingkungan NU sangat beragam. Ada yang menyediakan makan dan ada juga yang tidak. Oleh karena itu, ia merasa perlu ada penanganan khusus untuk program MBG. "Pesantren-pesantren di lingkungan NU khususnya sangat beragam. Tidak semuanya menyediakan makan untuk santri. Banyak yang membiarkan santrinya masak sendiri atau membeli makan dari luar," katanya.
Gus Yahya juga menilai akan ada dampak berupa peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar dan pondok pesantren saat program MBG berjalan. "Saya kira program makan bergizi gratis sangat membantu pesantren dan santri-santri. Bukan hanya fasilitas makan yang diterima oleh santri-santri, tetapi juga manfaat lainnya yang memberi dampak berantai untuk peningkatan ekonomi pesantren dan ekosistemnya," jelasnya, dilansir NU Online.
Sedangkan Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, program MBG akan berdampak bagi sekitar dan berfokus pada pembinaan umat. "Terutama dalam pembinaan umat. Nantinya kami akan pasok dosis ke sekitar satu pesantren, kemudian masyarakat sekitar, dan juga pertanian pesantren akan maju. NU saya kira akan mendapatkan manfaat baik dari pemenuhan gizi maupun dari aspek ekonomi," jelasnya.
Dadan menegaskan bahwa peran NU yang sudah menjadi bagian penting dari kehidupan bernegara itu diharapkan menjadi partner kerja di program MBG yang menelan anggaran Rp 420 triliun per tahun itu. "NU adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan bernegara di Indonesia dan merupakan partner yang bisa digandeng Badan Gizi untuk terus meningkatkan pelayanan demi kesuksesan program makan bergizi," katanya.
Sekadar diketahui, Kepala BGN Dadan Hindayana menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf untuk melakukan koordinasi terkait pelaksanaan Makan Bergizi gratis di pesantren-pesantren NU. Pertemuan itu berlangsung sekitar satu jam di Lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Gus Yahya didampingi oleh para pimpinan lembaga NU dan ketua program yang berkaitan langsung dengan pemenuhan gizi anak.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni, Ketua PBNU H Choirul Sholeh Rosyid, Wakil Ketua Satgas Nasional Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Hj Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Ufi Ulfiah, dan Sekretaris Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Harianto Oghie.
Sebagai informasi, Kongres Keluarga Maslahat NU merupakan bagian dari rangkaian agenda Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU. Kongres Keluarga Maslahat NU akan dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta, 31 Januari hingga 1 Februari 2025. Sebelum itu, PBNU akan menggelar Kongres Pendidikan NU pada 22-23 Januari 2025, di Hotel Bidakara, Jakarta. Sementara Resepsi Harlah Ke-102 NU akan digelar di Istora Senayan, Jakarta. (Haekal Attar)
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND