Tangerang Selatan, NU Online Banten

Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Amanah Al-Gontory Surip mengajak para mahasiswa membiasakan diri menulis. ’’Menulis sangat penting. Di dalam Al-Qur’an ada. Menulis butuh dipraktikkan. Oleh karena itu, menulis itu butuh keberanian,’’ tegas pria yang belum lama ini bergelar doktor tersebut saat sambutan pada Pelatihan Jurnalistik Bersama NU Online Banten di Aula Urwatul Wutsqo STAI Al Amanah Al-Gontory, Parigi Baru, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (23/10/2024) siang.

Dia juga menyampaikan, melalui menulis, seseorang bisa mempunyai karya yang dapat dinikmati oleh mereka yang lahir belakangan. Dan, sejarah mencatat, banyak orang hebat yang diketahui di antaranya karena karya yang masih bisa dirasakan hingga saat ini. Dia lalu mencontohkan Imam Malik dengan Kitab al-Muwaththa', Imam Syafi'i dengan Kitab al-Umm, dan Ibnu Rusyd dengan Kitab Bidayatul Mujtahid.


Surip juga mengutip Ahmad Syauqi, penyair Arab. ’’Syauqi berkata, sebelum engkau mati, peliharalah sebutan dirimu yang akan dikenang orang daripada dirimu, karena kenangan atas ketika hidup yang dulu itu adalah umur yang kedua kali bagi manusia,’’ kutipnya. Nah, lanjut pria yang mengaku terharu bercampur bangga saat tulisan jurnalnya dikutip orang lain itu, dengan menulis, misalnya, karya seseorang bisa dikenang setelah meninggal.


Sekadar diketahui, kegiatan tersebut merupakan kerja sama STAI Al Amanah Al-Gontory bersama NU Online Banten (NUOB) yang melibatkan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) STAI Al Amanah Al-Gontory. ’’Ini bagian realisasikan MoU (nota kesepahaman) yang kali pertama,’’ ujar Bendahara NUOB Ratih Cahya Ningrum, yang juga hadir.


Kegiatan yang diisi oleh Pemimpin Redaksi NUOB M Izzul Mutho dan dimulai sekitar pukul 14.00 hingga 16.00 WIB itu diikuti puluhan mahasiswa dan mahasiswi. Bahkan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Amanah Al-Gontory Surip dan Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Aprinaldo Anrada membersamai hingga purna.