• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 26 April 2024

Banten Raya

Ajak Warga Tangkal Gerakan Khilafah, PAC Ansor Ciputat Berikan Pembekalan Paham Kebangsaan

Ajak Warga Tangkal Gerakan Khilafah, PAC Ansor Ciputat Berikan Pembekalan Paham Kebangsaan
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Ciputat, kota Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan pembakalan paham kebangsaan kepada 300 warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Ciputat dan sekitarnya.
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Ciputat, kota Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan pembakalan paham kebangsaan kepada 300 warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Ciputat dan sekitarnya.

Tangerang Selatan, NU Online Banten

 

Sebagai upaya menanamkan kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Ciputat, kota Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan pembakalan paham kebangsaan kepada 300 warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Ciputat dan sekitarnya.

 

Kegiatan yang digelar di rumah Nomor 73 Ciputat itu berlangsung dua minggu berturut-turut yang dibagi menjadi dua sesi. Masing-masing sesi ada sekitar 75 warga yang dibekali tentang wawasan kebangsaan. Acara pertama digelar pada Rabu (21/4) dan sesi kedua berlangsung pada Jumat (30/4).

 

Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Ciputat Suryaman mengatakan, Langkah ini dimaksudkan sebagai ikhtiar organisasi dalam rangka menanamkan nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat.

 

Suryaman juga menyampaikan bahwa situasi dan suasana lingkungan yang terus berubah, sejalan dengan proses perkembangan kehidupan bangsa dari waktu ke waktu, menuntut semuanya untuk terus memahami serta mempedomani secara baik ajaran yang terkandung di dalam konsepsi wawasan kebangsan. “Hal ini akan menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan dari setiap warga bangsa tentang posisi dan peran masing-masing di tengah tengah masyarakat yang serba majemuk,” ungkapnya.

 

Menurutnya, pemahaman wawasan kebangsaan dan permasalahannya, akan menumbuhkan kecintaan terhadap negara dan masyarakat. Wawasan kebangsaan juga bisa menjadi perekat seluruh rakyat untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa dalam wadah NKRI.

 

Karenanya, kami selaku kader muda NU harus terus menyuarakan pentingnya ukhuwah wathaniyahdan basyariyah untuk keberlangsungan persaudaraan sesama anak bangsa dan sesama umat beragama,” urainya.

 

Dikatakan Suryaman, wawasan kebangsaan menjadi sangat penting untuk ditanamkan pada semua elemen masyarakat, terutama pada kelompok anak muda. Lebih-lebih pada 2025-2045 mendatang, Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi, dimana usia kelompok produktif akan menjadi kelompok usia paling banyak di Indonesia dibanding kelompok usia lain. Di masa itu, wawasan kebangsaan dan penguatan karakter bangsa sangat diperlukan, tidak hanya untuk memajukan bangsa Indonesia, namun juga untuk memastikan bangsa Indonesia semakin solid.

 

“Di tangan mereka kualitas bangsa ini dipertaruhkan. Kalau hari ini ada bayi lahir maka 20 tahun kemudian dia sudah remaja. Kalau hari ini remaja, 20 tahun lagi sudah jadi pemimpin bangsa. Maka kaum muda saat ini sudah harus punya pikiran yang terbuka, kreatif, inovatif dan komunikatif dalam melihat persoalan bangsa ini,” ujarnya.

 

Wawasan kebangsaan, menurut dia, sangat penting dikuasai mengingat besarnya wilayah Indonesia, banyaknya jumlah penduduknya, dan beraneka ragamnya kebudayaan di dalamnya. Dengan kuatnya pengetahuan kebangsaan, dia yakin, generasi mendatang akan lebih kuat dalam mempertahankan keutuhan bangsa.

 

Di saat yang bersamaan, pengetahuan akan wawasan kebangsaan bisa menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman perpecahan yang datang dari berbagai gerakan seperti gerakan negara Khilafah Islamiyah atau yang lain. Gerakan khilafah sering didengungkan oleh segelintir orang sebagai solusi atas masalah sosial yang terjadi di Indonesia. Gagasan ini akan mudah masuk kepada kelompok muda apabila tidak memiliki pemahaman tentang wawasan kebangsaan,” urainya.

 

Dikatakan Suryaman, Pancasila adalah titik temu dari adanya kepentingan dan ideologi yang sama dari sebuah keberagaman. Pancasila menjadi kesepakatan yang sangat kuat yang memiliki makna. ”Pancasila bukanlah syariat, namun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai-nilai syariat yang tidak bertentangan antara agama dan negara,” katanya.

 

 

Dengan ikhtiar memberikan faham kebangsaan, semoga elemen masyarakat semakin menumbuhkan rasa kecintaannya terhadap negara Indonesia, hubbul wathon minal iman. Karena tugas kita sebagai warga negara adalah mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila serta mengamankan ideologi bangsa,” kata Suryaman.


Banten Raya Terbaru