Ini Pesan Ketua PCNU Tangsel ke Peserta Makesta Ciputat Raya
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Ciputat dan Ciputat Timur (Ciputat Raya) di Graha Aswaja NU Tangerang Selatan (Tangsel) dibuka. Pembukaan secara resmi dilakukan oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangsel H Abdullah Mas'ud, Sabtu (18/2/2023) pagi. ’’Makesta IPNU-IPPNU adalah bentuk kaderisasi awal banom (badan otonom) NU. Urutannya, Makesta, Lakmud, Lakud, dan seterusnya,’’ ujar Gus Mas’ud—sapaan akrabnya saat sambutan. Di antara undangan yang hadir adalah Ketua Majelis Wakil Cabang NU Ciputat H Hasan Asy'ari Ora Mahi.
Dijelaskan, memang IPNU-IPPNU adalah kader termuda dalam sekian jajaran banom di bawah naungan NU. "Muhammad SAW adalah pebisnis yang sukses, untuk itu harapan dari jajaran NU adalah agar tiap banom terutama IPNU-IPPNU harus bisa belajar mandiri secara ekonomi. Dengan kebesaran NU yang berkomunitas lebih dari 50 persen di Indonesia, harusnya bisa memanfaatkan hal tersebut untuk kemanfaatan bersama,’’ terang suami dari Margaret Aliyatul Maimunah tersebut.
Dia juga berpesan, peserta Makesta dapat hidup bermanfaat. ’’Tujuan hidup adalah menjadi terbaik dan bermanfaat untuk orang lain,’’ tambahnya. Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah peserta Makesta IPNU-IPPNU Ciputat Raya melebihi target 45 orang. Peserta yang hadir sebanyak 55 orang.
Di antara syarat ikut Makesta IPNU-IPPNU berusia 13 hingga 23 tahun. Fatimah Zahro, ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPPNU Ciputat berharap, peningkatan jumlah kuantitas tersebut berimbang dengan peningkatan kualitas dari pelajar NU sebagai bakal generasi masa mendatang.
Sebelumnya, Bahtiar, ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU Ciputat mengatakan, ''materi yang disampaikan di antaranya ke-Aswaja-an, kepemimpinan dan keorganisasian, serta ke-IPNU-IPPNU an,'' ujarnya di Ciputat, Tangerang Selatan, Ahad (12/2/2023).
Bahtiar berharap, lulusan Makesta menjadi barisan awal lingkup pelajar untuk menjaga tradisi Aswaja dan memiliki jiwa cinta tanah air tinggi yang berperan aktif di kultural maupun struktural. ’’Sehingga kelak siap menjadi generasi yang siap meneruskan cita-cita para masyayikh NU dalam membangun bangsa,’’ harapnya.
Pewarta: Ahmad Jamaludin
