Ketua PWNU Banten: Idul Fitri Tanda Kemenangan Spiritual Muslim
Ahad, 30 Maret 2025 | 17:26 WIB
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Sesuai dengan ikhbar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan hasil Sidang Isbat yang telah diumumkan Menteri Agama H Nasaruddin Umar, Hari Raya Idul Fitri 1446 H jatuh pada Senin (31/3/2025). “Idul Fitri berasal dari kata Id yang berarti “kembali” dan fitri yang berarti “suci” atau “fitrah”. Perayaan ini bukan sekadar momentum untuk bersuka cita setelah berpuasa sebulan penuh, tetapi juga sebagai tanda kemenangan spiritual seorang Muslim yang berhasil menundukkan hawa nafsunya dan kembali ke keadaan fitrah, yakni suci dari dosa,” ujar Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten KH Hafis Gunawan saat dihubungi NU Online Banten melalui aplikasi perpesanan, Ahad (30/3/2025) pagi.
Kiai Hafis menjelaskan, Allah swt menjanjikan pengampunan bagi orang yang berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan. Ini sebagaimana sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang artinya, barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ’’Dengan demikian, Idul Fitri menjadi simbol kesucian setelah menjalani ibadah dengan penuh keikhlasan,” tuturnya.
Selain itu, Idul Fitri juga merupakan momentum untuk mempererat hubungan antarsesama Muslim. Islam menekankan pentingnya menjaga persatuan dan silaturahim. Ini sebagaimana firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 103 yang artinya, dan berpegang teguhlah kalian semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai-berai. ’’Di hari yang penuh berkah ini, umat Islam dianjurkan untuk saling memaafkan, berbagi kebahagiaan, dan menguatkan ukhuwah Islamiyah,” tegasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Khaer itu juga berpesan untuk warga NU di Banten dan Kabupaten Tangerang agar Idul Fitri dimaknai tidak hanya sebagai ritual tahunan. Tetapi juga sebagai ajang untuk menghidupkan syiar Islam dan menanamkan nilai-nilai kebersamaan.
Dan, salah satu sunnah yang sangat dianjurkan saat Idul Fitri adalah mengumandangkan takbir. Ini adalah bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an. ’’Tepatnya pada Surat Al-Baqarah ayat 185, yang artinya, dan agar kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur,’’ jelasnya.
Takbir, lanjutnya, hendaknya dilakukan dengan tertib dan penuh khidmat, bukan dengan cara berlebihan yang dapat mengganggu ketertiban umum.
’’Idul Fitri harus menjadi momen untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) dan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan). Oleh karena itu, jadikan Lebaran sebagai ajang mempererat persaudaraan, menjalin silaturahim dengan tetangga, serta menjaga persatuan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. Kami tak lupa mengucapkan, taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin,’’ pungkasnya. (Singgih Aji Purnomo)
Terpopuler
1
Momen Lebaran Ditanya Kapan Nikah? Ini Jurus Jitu Menjawabnya!
2
Khutbah Idul Fitri 1446 H: Membangun Pribadi Berintegritas
3
Waktu Buka Puasa 30 Maret 2025 di Jakarta dan Banten, Besok Lebaran
4
Berikut Waktu Buka Puasa 29 Maret 2025 untuk Jakarta dan Banten
5
Zakat Fitrah: Hukum, Waktu, dan Niatnya
6
Tips Sehat agar Tubuh Tak Kaget saat Santap Hidangan Lebaran
Terkini
Lihat Semua