Obituari

Pengasuh Pesantren Daarut Tauhid Kiai Thoifur Wafat, Pemakaman Hari Ini

Rabu, 20 Agustus 2025 | 09:02 WIB

Pengasuh Pesantren Daarut Tauhid Kiai Thoifur Wafat, Pemakaman Hari Ini

KH Thoifur Mawardi. (Foto: NU Online/Saiful Amar)

Jakarta, NU Online Banten

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. KH Muhammad Thoifur Mawardi meninggal. Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Kedungsari, Purworejo, Jawa Tengah, itu menghembuskan napas terakhir di usia 70 tahun pada Selasa (19/8/2025) pukul 16.30 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DR Tjitrowardojo, Purworejo.


Mantan aktivis Gerakan Pemuda (GP) Ansor Purworejo Kiai Mutammimul Masholeh Azhar membenarkan kabar wafatnya KH Thoifur Mawardi. "Iya, benar," ujarnya dikonfirmasi NU Online melalui panggilan telepon. Dijelaskan, pemakaman kiai yang lahir pada 8 Agustus 1955 itu direncanakan hari ini (20/8/2025) pukul 11.00 WIB di Kompleks Pesantren Daarut Tauhid, Kedungsari, Purworejo.


Kiai Thoifur menuntut ilmu di sejumlah pondok pesantren. Di antaranya Pesantren Sugihan Kajoran, Magelang; Pesantren Lasem; Pesantren Rembang; dan Rusaifah di Makkah. Di Makkah, Kiai Thoifur berguru kepada as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani.


Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purworejo, yang saat ini dipimpin Rais Syuriyah KH Dawud Masykuri dan Ketua Gus Muhammad Haekal, turut mengucapkan duka cita melalui media sosial. "Segenap keluarga besar PCNU Purworejo turut berbelasungkawa atas meninggalnya KH Thoifur Mawardi," bunyi pernyataan tersebut.


"Semoga almarhum khusnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kesabaran seera pahala besar oleh Allah swt. Allahumma Amin," imbuh pernyataan tersebut, dilansir NU Online.



Gus Haekal menyebut, Kiai Thoifur masih tercatat sebagai mustasyar PCNU Purworejo. "Njih leres (iya benar), 2025-2030," ungkapnya kepada NU Online, melalui pesan singkat.



Keluarga besar Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo, juga turut mengucapkan duka cita atas wafatnya KH Thoifur Mawardi. "Semoga khusnul khatimah, diterima amal ibadahnya, mendapatkan maghfirah dan rahmat dari Allah swt, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan lahiriyah dan batiniyah," bunyi ungkapan tersebut, yang diunggah di media sosial. (Ahmad Naufa)