• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Minggu, 28 April 2024

Tokoh

KH Ma’ruf Amin; Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten (1)

Wakil Presiden Ini Lahir di Kresek, Kabupaten Tangerang

Wakil Presiden Ini Lahir di Kresek, Kabupaten Tangerang
KH Ma’ruf Amin. (NUO)
KH Ma’ruf Amin. (NUO)

TAHUKAH Anda siapa KH Ma’ruf Amin? Barangkali karena saat ini sebagai wakil presiden Republik Indonesia, sebagian besar rakyat mengetahuinya. Kiai ini membersamai Presiden Joko Widodo alias Jokowi memimpin Indonesia saat ini. Kali ini NUOB akan menurunkan beberapa tulisan terkait Kiai Ma’ruf. NU Online Banten (NUOB), Kamis (12/10/2023) bertemu dengan penulis buku KH Ma’ruf Amin Santri Kelana Ulama Paripurna, Iip Yahya, yang juga jurnalis NU Online Jawa Barat di salah satu hotel di Kabupaten Tangerang, Banten.’’Silakan NU Online Banten mengutip atau memuatnya,’’ ujar Iip saat ngobrol santai.

 


Dijelaskan dalam buku setebal 55 halaman itu, titik berangkat Kiai Ma’ruf adalah pesantren. Dia adalah santri kelana yang belajar dari satu pesantren ke pesantren lainnya, hingga pada akhirnya dia sendiri menduduki jabatan tertinggi dalam dua organisasi ulama terpenting di negeri ini, Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Karirnya sangat panjang, menapaki dari jenjang paling bawah hingga paling atas.

 


Kiai Ma’ruf lahir di Kresek, Kabupaten Tangerang, 11 Maret 1943. Kiai Ma’ruf aktif berziarah ke makam leluhurnya. Misalnya pada 25 April 2017, ia sowan ke Dayeuh Luhur, tempat Prabu Geusan Ulun dan Ratu Harisbaya dimakamkan. Prabu Geusan Ulun adalah penerima mahkota Binokasih sebagai tanda beralihnya kekuasaan Pajajaran ke Sumedang Larang pada 1579. Kiai Ma’ruf Amin memang berdarah ningrat dari Sumedang.



Pola terpilihnya Kiai Ma’ruf sebagai cawapres ketika itu hampir sama dengan terpilihnya KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada 1999, menjadi presiden Republik Indonesia ketiga dan terpilihnya Djuanda Kartawidjaja menjadi perdana menteri (1957- 69). Pola “jalan tengah” namanya.



Nama Djuanda diajukan oleh Presiden Soekarno, karena partai-partai saling kunci dengan tidak menerima calon dari partai lain. Kabinet silih berganti dalam hitungan bulan sehingga pembangunan tidak dapat berjalan. Oleh karena itu, kehadiran Djuanda sebagai birokrat nonpartai diterima sebagai jalan tengah.

 


Kiai Ma’ruf menjadi jalan tengah di antara partai-partai pendukung capres petahana, Joko Widodo. Ia dapat diterima kelompok Islam dan nasionalis. Ia juga dianggap tidak “berbahaya” untuk pilpres berikutnya pada 2024.



Terpilihnya Kiai Ma’ruf sebagai Cawapres tentu saja menimbulkan pro dan kontra. Akan tetapi, secara umum, masyarakat menaruh optimisme bahwa Pilpres 2019 akan kembali memperkuat ikatan kebangsaan dan lebih menatap ke depan.

 


’’Ada yang menganggap saya itu intoleran, ketika saya menjalankan fungsi-fungsi membangun umat dalam rangka membangun ukhuwah Islamiyah. Tapi ketika saya berusaha menjaga bangsa dan menyatukan ukhuwah wathaniyah, saya dianggap tidak konsekuen bahkan tidak jarang saya dianggap murtad,” ujar Kiai Ma’ruf dalam suatu wawancara di salah satu program televisi.



Menurut Kiai Ma’ruf, untuk meluruskan penilaian keliru mereka tentang dirinya, merupakan pekerjaan yang tidak mudah. “Tetapi pada akhirnya semua orang akan tahu bahwa saya tidak terlalu di kanan dan tidak terlalu di kiri, tapi berada di tengah (tawassuth),” tegasnya.



Terlepas dari itu, tidak dipungkiri bahwa ada keinginan besar di tengah masyarakat untuk menempatkan ulama sebagai pemersatu aspirasi. Kiai Ma’ruf merupakan sosok paling representatif mewakili aspirasi umat Islam. Sebagai rais ’aam PBNU ketika itu, ia telah ikut mengawal paradigma, berpikir (fikrah), beramal (amaliyah), dan bergerak (harakah) sehingga menjadi organisasi moderat terbesar di dunia. Sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) waktu itu, ia telah terbukti mampu mengakomodasi tokoh-tokoh dari berbagai kelompok dan gerakan Islam di Indonesia. (M Izzul Mutho)


Tokoh Terbaru