KH Achmad Syatibi Hambali, Rais Syuriyah PWNU Banten 2025-2030
Kamis, 30 Januari 2025 | 23:31 WIB
Singgih Aji Purnomo
Kontributor
KH Achmad Syatibi Hambali terpilih sebagai rais syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten masa khidmat 2025-2030 dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) V NU Banten. Sidang dipimpin H Syarif Munawi sebagai ketua dan H Muhammad Faesal sebagai sekretaris di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 2, Jl Garuda Raya No 32, Batujaya, Batuceper, Kota Tangerang, Banten, Rabu (29/1/2025).
Kiai Syatibi adalah pengasuh Pondok Pesantren Qothrotul Falah Sumurbandung, Cipulur, Lebak. "Harapan saya, NU di Banten bisa lebih baik, berkembang, dan bermanfaat lagi bagi masyarakat," ujarnya setelah terpilih. Ditambahkan, setelah ketua tanfidziyah terpilih, akan menyusun kepengurusan,’’Dan akan langsung bergerak memajukan NU di Banten," tegasnya.
Ditemui NUOB setelah pemilihan, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lebak KH Asep Saefullah mengaku sudah lama mengenal sosok KH Achmad Syatibi Hambali. ’’Alim, wara, dan humanis," katanya.
Kesan yang mendalam, lanjutnya, adalah Kiai Syatibi selalu menghormati orang yang secara usia lebih muda darinya.’’Memotivasi para generasi muda NU untuk terus berkarya dan berkarya," imbuhnya.
Dia secara pribadi bersyukur atas terpilihnya Kiai Syatibi sebagai rais syuriyah PWNU Banten. "Kami berharap rais syuriyah PWNU Banten yang telah terpilih dapat berkhidmat secara penuh untuk Nahdlatul Ulama di Banten," harap pengasuh Pondok Pesantren La Tahzan Lebak itu.
Sementara itu, mengutip laman resmi Pondok Pesantren Qothrotul Falah Lebak didirikan oleh KH Hanbali, seorang tokoh agama yang sangat kharismatik setempat. Berawal dari majelis mudzakarah kecil-kecilan. Dalam majelis mudzakarah itu, diajarkan kitab-kitab dari berbagai disiplin ilmu.
Bidang fikih misalnya. Dikaji Kitab Kifayah al-Akhyar, I’anah al-Thalibin, Kasyifah al-Saja, Safinah al-Najah, Fath al-Wahhab, Fath al-Mu’in, dan Riyadh al-Badi’ah. Bidang tauhid mengaji Fath al-Majid dan Kifayah al-‘Awam. Bidang tasawuf di antaranya Ihya’ Ulum al-Din, Bidayah al-Hidayah, Minhaj al-‘Abidin, Kifayah al-Adzqiya’, Nashaih al-‘Ibad, dan Sullam al-Taufiq.
Pada perjalanannya, suami Hj Uyung itu pada 1961 mendirikan Pondok Pesantren Qothrotul Falah (tetesan kemenangan), disingkat Qi Falah. Â Pada 1972, menunaikan haji untuk kali kedua, beserta putra semata wayangnya, KH Achmad Syatibi. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk memperdalam ilmu agama dengan mukim di sana untuk beberapa tahun. Sedangkan putranya kembali ke kampung halaman. Atas kehendak Allah swt, sang kiai wafat di Makkah dan dimakamkan di sana.
Sepeninggal sang ayah, Pondok Pesantren Qi Falah dikelola oleh putra satu-satunya, Kiai Syatibi, yang waktu itu berusia 27 tahun. Qi Falah pun mulai berkembang dan dikenal masyarakat hingga luar Banten.
Pada 1991, atas harapan dan desakan masyarakat setempat, Kiai Syatibi beserta sesepuh masyarakat mendaftarkan pesantren untuk dibuatkan akte pendirian secara resmi. Pesantren ini membawahi pendidikan formal; madrasah tsanawiyah (MTs) dan sekolah menengah atas (SMA) serta pendidikan nonformal; salafiyah yang mengaji kitab kuning.
Seperti diketahui, Kiai Syatibi dipilih secara musyawarah mufakat oleh ahlul halli wal aqdi (AHWA) yang terdiri atas tujuh orang. Yakni, KH Achmad Satibi, KH Zamzami Yusuf, KH Pupu Mahpudin, KH Irsyadul Munir, KH Abdul Mu'thi, KH Febriyanto, dan KH Husnul Aqib Amin. AHWA tersebut sebelumnya diusulkan oleh 8 PCNU yang ada di Banten. Kemudian diambil 7 orang. AHWA kemudian musyawarah mufakat memilih Kiai Syatibi sebagai rais syuriyah PWNU Banten masa khidmat 2025-2030.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meraih Emas setelah Pertengahan Ramadhan
2
Himpun 2 Miliar, UPZIS LAZISNU Ranting Ciater Sabet Penghargaan Terbaik Se-Tangsel
3
Lakukan Dua Hal Ini agar Hidup Tenang
4
Waktu Buka Puasa 18 Maret 2025 di Jakarta dan Banten
5
Waktu Buka Puasa 19 Maret 2025 di Jakarta dan Banten
6
Jadwal Maghrib untuk Jakarta dan Banten 17 Maret 2025
Terkini
Lihat Semua