Tokoh

Empat Kitab Arbain Karya Imam Suyuthi (849-911 H)

Jumat, 28 Maret 2025 | 17:25 WIB

Empat Kitab Arbain Karya Imam Suyuthi (849-911 H)

Deretan sebagian kitab yang disusun oleh Imam Suyuthi. (Foto: NUOB/M Hanifuddin)

DI Perpustakaan Ma'had Nurul Haromain Malang, Jawa Timur, kami lama tertegun. Memandangi deretan referensi di bagian atas rak buku. Baru kali ini melihatnya. Bisa menyentuhnya. Membukanya langsung. Kitab setebal 22 jilid. Kumpulan dari risalah-risalah Imam Suyuthi. Menyatukan karya yang teserak. Ada 5 bidang; tafsir dan ilmu Al-Qur'an, hadits dan ilmu hadits, fiqih dan ushul fiqih, fatwa, dan lughah. Dalam bidang hadits, ternyata ulama asal Mesir ini memiliki karya 127 risalah. Baru diterbitkan 2 tahun lalu, oleh Darul Lubab Istanbul Turki, 2023.



Anda tentu sudah familiar dengan Imam Suyuthi. Apalagi di kalangan santri maupun mahasiswa Islamic studies. Di pesantren, Kitab Tafsir Jalalain adalah satu di antara karya Imam Suyuthi yang terus dikaji. Dikhatamkan. Dibaca per kata, dari awal hingga akhir. Selain itu, ada juga Kitab Uqudul Juman dan Nadhmul Durar. Dua judul kitab bidang balaghah dan ilmu hadits. Di Pesantren Ringinangung Pare, Kediri, Jawa Timur, kami mendapatkan pelajaran 3 kitab di atas. Namun tak terbayang dengan 127 judul risalah yang lain ini.



Terkait hadits dan ilmu hadits, setidaknya ada tiga hal menarik dari kumpulan karya Imam Suyuthi ini. Pertama, Imam Suyuthi ternyata juga menganggit Kitab Arbain. Bahkan ada 4 Arbain. Selama ini, ketika mendengar nama Kitab Arbain, maka kita identikan dengan Arbain Nawawiyah. Kitab kumpulan 42 hadits karya Imam al-Nawawi (631-676 H). Mayoritas pesantren dan madrasah di Indonesia mengkajinya.



Keempat Kitab Arbain karya Imam Suyuthi tersebut adalah, pertama, Arbain yang menghimpun sanad Imam Malik (179 H), Imam Nafi' (117 H), dan Sayyidina Ibnu Umar (73 H). Menurut Imam al-Bukhari (194-256 H) rangkaian sanad tiga perawi ini disebut silsilah dzahabiyyah (sanad emas), sanad tershahih. Kedua, Arbain yang menghimpun hadits shahih dan hasan. Ketiga, Arbain yang menghimpun seluk beluk jihad. Keempat, Arbain yang mengumpulkan hadits terkait al-Thailasan. Pakaian berumbai yang dikenakan umat Yahudi dan Samaritan. Digunakan sebagai syal untuk berdoa.



Kedua, risalah Imam Suyuthi tentang satu konsep dalam ilmu hadits. Semisal risalah yang fokus mengupas seluk beluk hadis musalsal, mudraj, mudallis, mutawatir, maudhu' dan takhrij hadits. Dengan membaca risalah-risalah  ini, seakan kita diajak untuk menyelamai satu tema dalam ilmu hadits. Melihat kekompleksitasannya. Sekaligus merasakan kepakaran Imam Suyuthi dalam bidang ilmu hadits.



Ketiga, risalah-risalah Imam Suyuthi yang mengupas tema tertentu dalam perspektif hadits. Di antaranya ialah terkait Isra' Mi'raj, keutamaan hari Jumat, tanda-tanda kiamat, pengobatan ala Baginda Nabi, pemerintahan, Shalat Tasbih, adab menulis, dan lain sebagainya. Dari risalah-risalah ini, kita merasakan kepiawaian Imam Suyuthi dalam menjabarkan matan hadits.

Lantas tertarikah Anda?


 

Muhammad Hanifuddin, Ketua LBM PCNU Tangsel dan Dosen Ma'had Darus-Sunnah Jakarta