
KH Zuhri Fauzi dalam peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah dan Temu Alumi serta Wali Santri yang digelar Pondok Pesantren Roudlotusalaam, Cimone, Kota Tangerang, Ahad (13/7/2025). (Foto: Arfan Effendi)
Arfan Effendi
Kontributor
Kota Tangerang, NU Online Banten
Pengasuh Pondok Pesantren An Nuqtoh KH Zuhri Fauzi mengingatkan, salah satu diantara kekuatan dan keunggulan pesantren terletak pada alumni pesantren tersebut. Sebab, alumni menjadi tolak ukur dari keberkahan ilmu yang didapat dari gurunya.
"Cara mengukur pesantren bukan dilihat dari banyaknya santri, tapi dari alumninya," ungkapnya, dalam peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah dan Temu Alumi serta Wali Santri yang digelar Pondok Pesantren Roudlotusalaam, Cimone, Kota Tangerang, Ahad (13/7/2025).
KH Zuhri menyoroti fenomena di mana beberapa pesantren kurang menjalin hubungan erat dengan para alumninya. Menurutnya, hal tersebut menjadi indikator penting dalam menilai karakter suatu pesantren.
"Ada pondok yang kurang terbuka dengan alumninya. Ini menunjukkan bahwa pesantren yang baik seharusnya menjalin hubungan yang kuat dengan mereka," jelas Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kota Tangerang ini.Â
Selain itu, Kiai Zuhri juga menegaskan, salah satu tolak ukur kemaslahatan pesantren adalah memiliki dampak yang positif di masyarakat, khususnya di sekitar wilayah pesantren tersebut.
"Kadang, ada pesantren yang seperti menara gading banyak yang datang dari arah manapun, tapi tidak ada ketertarikan dari masyarakat sekitarnya," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, KH Zuhri juga meneladani sosok Abah Utin, seorang tokoh pesantren yang dinilai selalu menjaga hubungan erat dengan para alumni.
"Kalau punya pesantren, jangan lupakan alumni. Itulah suri teladan Abah Utin. Dalam pengajian rutin di Graha Santri pun, beliau selalu mengutamakan pengajian bersama alumni," jelasnya.
Menutup tausiyahnya, KH Zuhri mengangkat semangat hijrah dalam menyambut tahun baru Islam. Ia mengutip hadis Nabi Muhammad SAW. "Man kaana yaumuhu khoirun min amsihi, fahuwa rabiḥun, barangsiapa hari ini lebih baik dari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung," terangnya.
"Kalau ingin beruntung, hari ini harus lebih baik dari kemarin. Jangan jadi orang yang tertipu, yang hari ini dan kemarin mengulang kesalahan yang sama," pungkas Kiai Zuhri Fauzi.
Terpopuler
1
Majelis Alumni IPNU Dorong agar Setiap Warga Berkesempatan Mendapatkan Pendidikan Berkualitas
2
Israel Gempur Palestina, 105 Warga Meninggal dalam 24 Jam Terakhir
3
Keberhasilan Pesantren Terletak pada Alumninya
4
Banom dan Lembaga Perlu Saling Kolaborasi dalam Setiap Kegiatan
5
Kabar Duka, Ketua PBNU 2010-2021 KH Imam Aziz Wafat
6
Selamat Harlah Ke-22 NU Online, Ini Tantangan ke Depan
Terkini
Lihat Semua