
Kitab al-Mushannaf karya Imam Abu Bakar bin Abi Syaibah yang terdiri atas 26 jilid. (Foto: NUOB/M Hanifuddin)
Muhammad Hanifuddin
Kolomnis
JIKA kita suka membaca Kutubussittah, pasti familiar dengan Abu Bakar bin Abi Syaibah (159-235 H). Namanya semerbak wangi. Mahagurunya Imam al-Bukhari (194-256 H), Imam Muslim (206-261 H), Imam Abu Dawud (202-275 H), dan Imam Ibnu Majah (209-273 H). Bahkan, Imam Abu Bakar bin Abi Syaibah ini adalah tokoh yang paling banyak dirujuk Imam Muslim saat menulis Shahih Muslim.
Hal yang menarik kedua adalah Imam Abu Bakar bin Abi Syaibah ini juga memiliki dua saudara yang juga pakar dalam bidang hadis. Keduanya adalah Utsman bin Abi Syaibah (160-239 H) dan al-Qasim bin Abi Syaibah (235 H). Nama yang pertama juga disepakati sebagi perawi hadits yang tsiqah (terpercaya). Lagi-lagi nama Utsman bin Abi Syaibah juga sering muncul di kitab-kitab hadits di atas. Meskipun tidak sedominan Imam Abu Bakar bin Abi Syaibah.
Ketiga, Imam Abu Bakar bin Abi Syaibah adalah generasi ketujuh yang ditasbihkan sebagai pengajar Masjid Kufah. Menjadi penerus 6 pengajar sebelumnya. Mulai dari Sayyidina Abdullah bin Mas'ud (32 H), Imam al-'Alqamah (61 H), Imam Ibrahim al-Nakhai (96 H), Imam Manshur bin al-Mu'tamir (132 H), Imam Sufyan al-Tsauri (161 H), Imam Waki' (197 H), dan Imam Abu Bakar bin Abi Syaibah.
Dua hari lalu, 25 Maret 2025, bahagia dan girang sekali kami ketika menjumpai Kitab al-Mushannaf karya Imam Abu Bakar bin Abi Syaibah. Tepatnya di Perpustakaan Pesantren Nurul Haromain Pujon, Malang, Jawa Timur. Pesantren asuhan KH Ihya Ulumiddin, santri kinasih Sayyid Muhammad al-Maliki (1944-2004). Kitabnya tebal sekali. 26 jilid. Tiap jilid setebal 500-600 halaman. Bisa Anda bayangkan. jika dengan hitungan minimalis, tebal kitab ini 13.000 halaman.
Lebih dari itu, kitab terbitan Dar Qurthabah Bairut (2006) ini diberi tahqiq, takhrij, dan pengantar oleh Syekh Muhammad Awwamah. Ulama kontemporer yang sudah masyhur sekali namanya. Sehingga, sebagai pembaca, kita akan dimanjakan sekali. Disajikan data-data singkat perawi hadits. Serta ditambahi ulasan-ulasan singkat terkait diksi dan isi hadits.
Lantas tertarikah Anda?
Muhammad Hanifuddin, Ketua LBM PCNU Tangsel dan Dosen Ma'had Darus-Sunnah Jakarta
Terpopuler
1
Paradoks Jabatan Fungsional Dosen di Indonesia
2
Setelah Ojol Demo, Komisi V DPR Agendakan Rapat Bersama
3
Penguasa, Termasuk Pengurus NU Tidak Boleh Semena-mena
4
Ucapan Positif, Obat Ampuh Melawan Insecure
5
Khutbah Jumat: Ikhlas dalam Beribadah
6
Sejumlah Hal Disampaikan Pengemudi Ojol saat RDPU dengan DPR
Terkini
Lihat Semua