Obituari

Kabar Duka, Ketua PBNU 2010-2021 KH Imam Aziz Wafat

Sabtu, 12 Juli 2025 | 22:52 WIB

Kabar Duka, Ketua PBNU 2010-2021 KH Imam Aziz Wafat

Almarhum KH Muhammad Imam Aziz. (Foto: Dok Hamzah Sahal)

Jakarta, NU Online Banten 

Innalillahi wa innailaihi rajiun. Kabar duka. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2010-2021 KH Muhammad Imam bin KH Abdul Aziz Yasin wafat di Rumah Sakit Sardjito Jogjakarta, Sabtu (12/7/2025). Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Cendekia Jogjakarta yang akrab disapa Mas Imam Aziz itu meninggal pada pukul 00.46 WIB. 


NU Online mendapatkan informasi kali pertama dari Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia ‎‎(Lesbumi) PBNU 2010-2015 Ngatawi, rekan Mas Imam Aziz, yang sedang berada di Magelang, Jawa Tengah, melalui pesan singkat. Ia mendapatkan informasi duka tersebut dari Ahmad Munjid yang mendampingi almarhum di rumah sakit.



Informasi serupa didapat dari pengurus Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sleman Alfu Ni’am dan juga dari Presiden Konfederasi Sarekat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Irham Ali Saifuddin. “Iya, betul beliau wafat,” kata Irham ketika dihubungi NU Online melalui panggilan WhatsApp.  Menurut Irham, informasi tersebut didapatkannya melalui pihak keluarga, istri almarhum, Ning Rindang Farihah. 



Alfu Ni’am yang ketika dihubungi NU Online sedang berada di Pesantren Bumi Cendekia menyebutkan, pada pukul 02.11, almarhum masih berada di rumah sakit. Almarhum dilahirkan di Pati, Jawa Tengah pada 29 Maret 1962. Ayahnya bernama KH Abdul Aziz Yasin, santri KH Ali Maksum Krapyak, Jogjakarta (Rais Aam PBNU 1981-1984), sedangkan ibunya Hj Fathimah.   



Semasa kuliah di Institut Agama Islam Negeri (sekarang Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga Yogyakarta, ia aktif di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Lembaga Pers Mahasiswa Arena. 


Almarhum dikenal sebagai tokoh penting gerakan kaum muda NU yang pernah melakukan Mubes Warga NU di Cirebon pada 2004 untuk mengawal Khittah NU; Nahdliyin Crisis Center pada Muktamar NU di Boyolali.


Ia yang dikenal dalam Masyarakat Santri untuk Advokasi Rakyat (Syarikat) yang berbicara soal rekonsiliasi nasional dari kalangan santri juga merupakan salah seorang pendiri Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS). Saat di PBNU, ia merupakan salah seorang yang mendukung dalam penerbitan Ensiklopedia NU (2014) serta berperan besar pada penyelenggaraan dua perhelatan akbar NU, yaitu sebagai Ketua Panitia Muktamar Ke-33 NU di empat pesantren di Jombang pada 2015 dan Muktamar Ke-34 NU di Lampung pada 2021. (Abdullah Alawi)