• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 10 Mei 2024

Nasional

Ini Pesan Dahsyat dari Pengabdi Sepanjang Hayat KH Ali Yafie

Ini Pesan Dahsyat dari Pengabdi Sepanjang Hayat KH Ali Yafie
Jenazah KH Ali Yafie diberangkatkan dari rumah duka ke pemakaman. (Foto: NU Online Banten/M Izzul Mutho)
Jenazah KH Ali Yafie diberangkatkan dari rumah duka ke pemakaman. (Foto: NU Online Banten/M Izzul Mutho)

Tangerang Selatan, NU Online Banten
Jarum jam menunjukkan pukul 12.50 WIB kurang sedikit. Jenazah Rais Aam Pengurus Besar Nahdaltul Ulama (PBNU) 1991-1992 KH Ali Yafie diangkat dan dimasukkan ke dalam mobil jenazah bernomor polisi B 1630 PIX. Lantunan dzikir terdengar sayup saat jenazah diangkat. 


Sejurus kemudian, mobil jenazah yang terparkir di carpot rumah Blok FC 5  No 12 Komplek Menteng Residence, Jalan Menteng V, Sektor 7 Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, itu bergerak. Sejurus kemudian diikuti oleh para pelayat yang sebelumnya takziyah dan menunggu pemberangkatan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat 1990-2000 itu. 


Sebelum dibawa ke pemakaman di TPU Tanah Kusir, Ahad (26/2/2023) siang, jenazah terlebih dulu dishalatkan di masjid. ’’Semalam (di rumah sakit, Red) sebelum meninggal ada Pak JK (Jusuf Kalla). Sampai di rumah, ada Mbak Alissa (putri KH Abdurrahman Wahid—Gus Dur). Di sini, sekitar 2 jam. Tadi pagi ada Pak JK kembali, ada ketua PBNU (Pengurus Besar Nhadlatul Ulama), ada Pak Wapres. Saya kira banyak sekali yang datang mendoakan. Dan, ini selanjutnya ke kuburan,’’ ujar Helmy Ali, putra kedua KH Ali Yafie, ditemui wartawan di sela-sela pemberangkatan jenazah, Ahad (26/2/2023) siang.


Masih menurut Helmy, Kiai Ali Yafie meninggal karena usia. Terkait sakitnya, ditambahkan, ada penyakit di dalam tubuhnya. ’’Kabut di paru-paru dan penyumbatan di jantung. Terus darahnya itu, yang terakhir mengental dan harus transfusi darah, tapi itu karena ada infeksi, dan itu faktor usia,’’ jelasnya.


Saat ditanya oleh NU Online Banten, apa ada pesan untuk keluarga, dia mengatakan, selalu yang dipesankan supaya tahu diri. ’’Bisa tahu diri, membawa diri, sehingga bisa menempatkan diri. Intinya, agar selalu rendah hati,’’ ungkapnya sembari bergegas masuk ke mobil untuk mengikuti mobil jenazah.


Sebelumnya, dari pantauan NU Online Banten, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin keluar dari rumah almarhum pukul 12.15 WIB. Penjagaan saat ada wakil presiden memang ketat. Setealah sekitar 10 menit wawancara dengan media di depan rumah almarhum, wapres yang didampingi istri sempat menyapa mereka yang hadir takziyah sebelum masuk mobil berkelir hitam dengan huruf plat belakang RFS itu. Setelah wapres meninggalkan lokasi penjagaan longgar. 


Di sekitar rumah almarhum tampak puluhan Banser dan beberapa petugas keamanan komplek. Selanjutnya terlihat JK keluar rumah almarhum bersama Anies Baswedan beberapa saat setelah rombongan wapres bergerak. Tak lama kemudian, Ketua Umum PBNU KH Yahya Kholil Staquf keluar rumah duka dengan dikawal Banser hingga masuk mobil. Selain banyak yang datang takziyah, di sekitar rumah dan komplek, puluhan karangan bunga ucapan duka berjajar.


Sekadar diketahui, Anregurutta Haji (AGH) atau KH Ali Yafie dikenal sebagai ulama ahli fiqih. Dan atas dedikasinya,  kiai yang menghembuskan nafas terakhir di RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, pada Sabtu (25/2/2023) pukul 22.13 WIB, itu menerima Anugerah 1 Abad NU kategori Pengabdi Sepanjang Hayat. Kiai Ali Yafie lahir di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 September 1926 atau 23 Safar 1345. Itu berarti, ia wafat di usianya yang ke-96. Kiai lahir di bulan saat Muktamar NU pertama digelar.  


Kiai Ali Yafie adalah anak ketiga dari lima bersaudara; As'ad, Muzainah, Munarussana, dan Amira. Kiai yang santun itu lahir dari pasangan Syekh Muhammad Al-Yafie dan Imacayya. Ibunya adalah seorang putri raja dari salah satu kerajaan di Tanete, sebuah desa di pesisir barat Sulawesi Selatan. Imacayya wafat saat Ali Yafie berusia 10 tahun.  Lalu ayahnya menikah lagi dengan Tanawali. Pasangan ini diberi empat keturunan; Muhsanah, Husain, Khadijah, dan Idris. Muhammad Al-Yafie meninggal pada awal 1950-an.


Pewarta: M Izzul Mutho


Nasional Terbaru