Inilah Kenangan dari Pengabdi Sepanjang Hayat KH Ali Yafie
Ahad, 26 Februari 2023 | 07:57 WIB
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Wafatnya Rais Aam Pengurus Besar Nahdaltul Ulama (PBNU) 1991-1992 KH Ali Yafie tentu meninggalkan duka mendalam, terutama bagi warga NU. Kesantunan dan keilmuan yang mendalam begitu melekat dalam diri ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat 1990-2000 itu. Tak heran Anregurutta Haji (AGH) atau KH Ali Yafie dikenal sebagai ulama ahli fiqih. Dan atas dedikasinya, Â kiai yang menghembuskan nafas terakhir di RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, pada Sabtu (25/2/2023) pukul 22.13 WIB, itu menerima Anugerah 1 Abad NU kategori Pengabdi Sepanjang Hayat itu.
’’Saya selalu melihat dan menyaksikan kesantunan dan tawadhunya, walaupun keilmuannya sangat mumpuni. Keilmuan fiqihnya luas dan dalam. Mengayomi semua unsur yang berbeda. Banyak yang lainnya tentunya,’’ ujar Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saipudin Jahar dihubungi NU Online Banten, Ahad (26/2/2023)
Prof Asep—begitu akrab disapa—menambahkan, Kiai Ali Yafie sangat tegas dalam memegang prinsip dan integritas. ’’Artinya tidak ada kompromi kalau sudah menyangkut kebenaran dan kemaslahatan umat,’’ tambah pria yang pernah sesekali bertemu Kiai Ali Yafie di Institut Ilmu Al-Qur’an, ketika sang kiai mengajar dan menakhodai IIQ Jakarta.Â
Bahkan dalam pemikiran fiqihnya, lanjut Prof Asep, Kiai Ali Yafie menambahkan konsep dlaruriyah, bukan 5 saja. Yakni, menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, harta. Tetapi ditambah menjadi 6. ’’Yaitu tentang hifdz al bi'ah atau lingkungan. Gagasan ini sangat visioner karena ini bagian prinsip kehidupan manusia. Itulah luasnya pikiran KH Ali Yafi,’’ kenangnya.
Sedangkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat KH Cholil Nafis mengenang saat dirinya masih mahasiswa. ’’Saya sering mengkaji fiqih sosial almarhum. Merespons banyak hal dari perspektif fiqih, termasuk juga soal fiqih keluarga,’’ ujarnya dihubungi NU Online Banten, Ahad (26/2/2023). Dan, lanjut rais Syuriyah PBNU itu, Kiai Ali Yafie merupakan orang luar Jawa pertama yang menjadi rais ‘aam PBNU.
Terpisah, Ketua Kantor Kementerian Agama Kota Serang H Abdul Rojak juga punya kenangan khusus waktu bertemu dengan KH Ali Yafie.’’Di acara launching Buku Biografi KH Ali Yafie bersama Bapak Quraish Shihab dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Ketika saya bersalaman dengan KH Ali Yafie beliau tidak mau tangannya dicium. Hal ini menunjukkan KH Alie Yafie adalah ulama yang sangat tawadhu, rendah hati, dan tidak angkuh sombong. Saya sangat terkesan dengan sikap dan akhlak KH Ali Yafie, ulama yg sangat tawadhu,’’ ungkap pria yang pernah bertugas sebagai kepala Kantor Kemenag Tangerang Selatan itu dihubungi NU Online Banten, Ahad (26/2/22023).
Sekadar diketahui, KH Ali Yafie menghembuskan nafas terakhir di RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, pada Sabtu (25/2/2023) pukul 22.13 WIB. Â "Iya, ayahanda Kiai Ali Yafie telah berpulang ke rahmatullah tadi pukul 22.13 di RS Premier Bintaro," kata Helmy Ali, putra Kiai Ali Yafie, kepada NU Online, Sabtu (25/2/2023) malam.Â
Helmy mengabarkan, satu jam sebelum Kiai Ali Yafie wafat, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla sempat menjenguk di rumah sakit. "Sekitar sejam sebelumnya sudah dalam kritis, Pak JK sempat menjenguk," kata Helmy. Sebelum dimakamkan, jenazah Kiai Ali Yafie disemayamkan di Komplek Menteng Residence, Jl Menteng V Blok FC 5 Nomor 12 Sektor 7 Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten. Kemudian jenazah rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, pada Ahad (26/2/2023), selepas shalat zuhur.Â
Pewarta: M Izzul Mutho
Â
Terpopuler
1
Dakwah Harus Berbentuk Aksi Nyata, Bukan Hanya Berhenti di Atas Mimbar
2
Temui Menkum, Mudir 'Ali Sampaikan Keabsahan JATMAN 2024-2029
3
Sampaikan Belasungkawa, Presiden Prabowo Ingat Momen Paus Fransiskus ke Jakarta
4
Khutbah Jumat: Balasan Kebaikan Adalah Kebaikan Selanjutnya
5
Ketum PBNU Respons Kritik AS soal Aturan Sertifikasi Halal di Indonesia
6
Sampaikan Dukacita, Ketum PBNU Kunjungi Kedubes Vatikan
Terkini
Lihat Semua