• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Kamis, 18 April 2024

Banten Raya

KH Asrorun Ni’am Sholeh Sampaikan Peran dan Tugas LBM NU

KH Asrorun Ni’am Sholeh Sampaikan Peran dan Tugas LBM NU
Katib Syuriah PBNU KH Asrorun Niam Sholeh.
Katib Syuriah PBNU KH Asrorun Niam Sholeh.

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Lembaga bahtsul masail Nahdlatul Ulama mempunyai peran strategis dalam memberikan jawaban dan mengkaji masalah keagamaan yang ada di masyarakat. Bahtsul masail tak hanya melakukan bahasan fikih saja, namun juga memberikan advokasi kepada masyarakat melalui sumber-sumber hukum keagamaan.


Demikian disampaikan oleh Katib Syuriyah PBNU KH Asrorun Ni’am Sholeh dalam diskusi bedah disertasi 'Melacak Akar Sejarah Lembaga Bahtsul Masail, Jalan Panjang Tradisi Intelektual NU' karya Prof KH Ahmad Zahro guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya yang dilaksanakan secara daring, pada Ahad (27/2/2022) pagi.


KH Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, dalam bahtsul masail ada beberapa pendekatan. Korektif dengan memiliki daya kritis atas peraturan undang-undang yang ditimbang menggunakan hukum kegamaan. “Yang tidak benar diluruskan, yang benar dikuatkan, yang belum berjalan, dijalankan secara efektif,” katanya


Ia menyampaikan, ketentuan peraturan undang-undang yang sedang dalam proses penyusunan, maka perlu ada masukan keagamaaan untuk memberikan pengayaan dan memberikan ruh keaagamaan dalam penyusuan aturan undang-undang. 


“Kemudian aturan pemerintah, presiden, juga peraturan daerah, dalam konteks Tangsel. LBM NU bisa menginisiasi kajian-kajian perda yang memang beririsan dengan masail, didekati menggunakan pendekatan keagamaan.” tuturnya 


Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahdlah Depok ini, mengatakan tugas moril LBM adalah untuk implementasi dan menerjemahkan tuntunan agama kepada masyarakat. Fungsi yang sangat strategis di dalam memberikan arah praktek keagamaan masyarakat, juga bagi penyusunan kebijakan publik. 


“Maka sosok yang terlibat dalam lembaga bahtsul masail perlu mengamtbil prototype sebagai mufaki, dalam konteks mengerti manhaj di dalam pengambilan keputusan bahtsul masail dengan segala perangkat keilmuan.” ujarnya


Disamping itu, pegiat lembaga bahtsul masail juga sebagai munadzim. Sebagai seseorang yang mampu mengkonstruksikan pemikiran yang sudah didiskusikan dalam bentuk panduan, agar bisa dirujuk oleh masyarakat.


“Sebagai muharrik, perlu ada padupadan antara lembaga-lembaga NU dan berbagai badan otonom yang ada di NU. Sehingga muncul sinergi dari sinaran pemikiran keagamaan yang digodok di LBM, memberikan jawaban ke dalam praktik keagamaan di beberapa lembaga dalam menjalankan tugas sektoralnya.” tandasnya


Pewarta: Arfan Effendi


Editor:

Banten Raya Terbaru