Merawat Tradisi dan Membumikan Tasawuf
Lebak, NU Online Banten
Kiai Uci Sanusi dari Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Malingping mengajak jamaah untuk membumikan kajian tasawuf. “Kitab-kitab para ulama masyhur perlu terus kita pelajari dan diupayakan ditransfer kepada generasi seterusnya agar terus tumbuh,’’ ujar sesepuh Damar Alam saat pengajian rutin sepekan sekali jamaah Damar Alam (DA) di Majelis Taklim Hidayatul Mubtadi'in, Sukatani, Sumberwaras, Malingping, Lebak, Banten, Selasa (1/8/2023) malam.
Saat ini era globalisasi digital sudah masuk dengan mudah ke rumah-rumah tanpa filter. Namun, lanjutnya, untuk budaya pengajian harus dipertahankan seperti halnya dilakukan para ulama pendahulu.’’Ini bisa menjadi benteng agama pada generasi di segala perubahan zaman. Mudah-mudahan dengan biasa mengaji kitab salafiyah kita bisa mempraktikkan makna teladan dalam ajaran tersebut di kehidupan sehari-hari,’’ imbuh kiai berkaca mata itu.
Sedangkan Kiai Usep Saepudin yang juga pengasuh wadah pengajian Damar Alam menambahkan, wadah pengajian yang diasuhnya tersebut bukan merupakan ajaran baru, namun hanya wadah biasa untuk pengajian khusus kitab tasawuf.
’’Jadi ini bukan suatu aliran atau ajaran baru. Nama Damar Alam ini hanya wadah pengajian tasawuf saja. Hanya saja kita menggunakan nama dari bahasa Sunda. Secara ajaran kita tetap pada Mazhab Syafi’iyah. Dan secara ghirah organisasi kita ke Nahdlatul Ulama,’’ tegas ketua MWCNU Malingping itu.
Dalam pengajian itu, Kiai Usep yang pernah menimba ilmu di Lirboyo, Kediri, itu juga berpesan agar menghormati kedua orang tua dan tidak termasuk orang yang kufur nikmat.
Selain pengajian rutin, juga diadakan diskusi tentang keagamaan dan kebangsaan menurut paham Aswaja an-Nahdliyah. Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut adalah bersatu dalam bingkai persaudaraan guna mencetak pribadi yang tangguh dan mandiri. (CK-1-L)