• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 26 April 2024

Banten Raya

Wilda Tusururoh: PBNU Akomodir Figur Perempuan dalam Kepengurusan

Wilda Tusururoh: PBNU Akomodir Figur Perempuan dalam Kepengurusan
Ketua PC Fatayat NU Lebak Wilda Tusururoh. (Foto: Istimewa)
Ketua PC Fatayat NU Lebak Wilda Tusururoh. (Foto: Istimewa)

Kota Tangerang, NU Online Banten

Ketua Fatayat NU kabupaten Lebak Wilda Tusururoh mengatakan, kehadiran figur perempuan dalam jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) adalah hal yang sangat positif. Dan hal tersebut merupakan terobosan baru sepanjang sejarah sejak Nahdlatul Ulama didirikan.

 

“Meskipun perempuan memiliki porsinya sendiri di dalam banom-banom NU. Hal itu tidak menutup peran perempuan dalam NU sendiri. Justru bisa membawa maslahat melalui kebijakan dan serapan aspirasinya soal isu perempuan,” Ujar Wilda Tusururoh kepada NU Online Banten seusai mengisi pengajian rutin Fatayat NU kota Tangerang di Cipondoh, pada Jumat (14/1/2022) siang.

 

Wilda menuturkan, bahwa moderatisme NU mengenai gender tidak hanya sebatas konsep saja. Namun kesetaraan itu ditunjukkan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf pada porsi jajaran pengurus baru. Sehingga, peran perempuan bisa terakomodir tidak hanya melalui banom-banomnya saja.

 

“PBNU tidak bias gender, jadi mengakomodir suaranya perempuan. Meskipun kita tidak pungkiri perempuan mempunyai porsinya sendiri di NU, yakni di banom-banomnya,” ucap perempuan yang akrab disapa Teh Wilda.

 

Meskipun begitu, Teh Wilda mengamati keterwakilan perempuan pada jajaran Mustasyar, A’wan hingga Tanfidziyah perlu pemahaman dan kajian mendalam AD/ART hasil Muktamar terbaru. Walaupun tidak tertulis secara baku, keterwakilan perempuan dalam jajaran pengurus perlu diterapkan oleh PWNU, PCNU, MWCNU hingga Ranting. 

 

“Karena hal ini sesuatu yang tabu, sesuatu yang baru. Soal gender mulai mendapat porsi keterwakilan perempuan dalam aspirasinya di PBNU,” katanya

 

Perempuan yang pernah berkiprah di IPPNU ini, mengungkapkan sosok perempuan yang masuk dalam jajaran PBNU merupakan terobosan positif. Meskipun tidak banyak, 11 perempuan yang masuk dalam kepengurusan itu diharapkan bisa menyerap aspirasi kebutuhan-kebutuhan Nahdliyat dan kelompok perempuan dalam lingkungan NU.

 

“Mereka masuk melalui beberapa proses, beberapa pertimbangan untuk dikatakan mereka layak. Mereka dipilih, berarti mereka sudah melewati proses pertimbangan yang panjang,” tambahnya.

 

Teh Wilda berharap, 11 perempuan yang masuk dalam jajaran PBNU bisa membawa perubahan besar pada kaum Nahdliyat khususnya di dalam lingkungan NU. Mengakomodir isu-isu perempuan dan membawa kemajuan untuk perempuan NU di masa mendatang.

 


Pewarta: Naila Maye Haq
Editor: Arfan Effendi
 


Banten Raya Terbaru