Setelah Makesta Harus Ada Tindak Lanjut yang Bikin Betah

Tangerang Selatan, NU Online Banten
Alhamdulillah. Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Serpong, Serpong Utara, dan Setu (Serutu) telah digelar Ahad (12/3/2023). Sebanyak 58 peserta ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Tangerang Selatan.

’’IPNU Tangsel harus bereuforia ke segala ranah, dengan milenial dan generasi Z. Mengingat IPNU-IPPNU adalah agen penerus estafet kepemimpinan. Baik di struktural NU maupun di struktural,’’ ujar Amizar Isma, ketua Majelis Alumni IPNU Tangsel.

Sedangkan Farhan, ketua panitia pelaksana, mengatakan, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, mulai yang berkontribusi hingga yang hadir. Termasuk kepala Kemenag Tangerang Selatan yang sudah mengizinkan berkegiatan Makesta bertema mewujudkan karakter yang unggul, adaptif, dan produktif menuju kader pelajar yang ideal di kantornya.

’’Makesta ini adalah kegiatan pengaderan atau kaderisasi tahap awal di dalam organisasi IPNU-IPPNU. Rekan dan rekanita bisa berproses melalui PAC-nya masing-masing. Kegiatan yang positif dan juga dengan sharing-sharing ilmu dan segala macamnya,’’ jelasnya.

Adapun Hari Hadi Putra dari KNPI mengatakan, kaum muda IPNU-IPPNU harus terus eksis. ’’Jangan sampai tergilas dengan keadaan yang serba acak-acakan akibat budaya-budaya dari luar bangsa Indonesia,’’ katanya.

Di antara undangan yang hadir adalah Syuriah MWC NU Setu KH Mujmal Al Maghribie, Ketua IPNU Tansgel Rifqu Aula Muzakky, Sekretaris IPNU Tangsel Faiz Zaky Iqbal, Ketua IPPNU Tansgel Hilda Nurhidayah. Kegiatan Makesta yang berlangsung sehari itu diakhiri dengan baiat. 

Sekretaris IPNU Tangsel Faiz Zaky Iqbal mengatakan,  pengurus IPNU Tangsel berharap setelah mengikuti Makesta, para peserta ini difasilitasi oleh para pengurus anak cabang IPNU-IPPNU Serpong, Serpong Utara, dan Setu.

‘’Follow up bisa dengan kegiatan-kegiatan yang positif seperti diadakannya pengajian kitab kuning, diadakan diskusi-diskusi. Kegiatan-kegiatan yang akan menjadikan rekan dan rekanita menjadi betah di organisasi. Sebab, IPNU itu bergeraknya di kalangan pelajar, mahasiswa, santri, dan milenial pada umumnya,’’ ujarnya dihubungi NU Online Banten.

Pewarta: Mona Rosdiana