Jadikan Batik sebagai Inspirasi Ornamen Kaligrafi
Rabu, 2 Oktober 2024 | 21:41 WIB
Jombang, NU Online Banten
Kaligrafer tulisan Arab asal Sekolah Kaligrafi Al-Qur’an (Sakal) di Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Zainul Mujib memiliki karya unik. Ini karena terinspirasi dari batik Nusantara. Mujib sejak lama memiliki perhatian khusus pada ornamen dengan mengambil titik inspirasi dari budaya Nusantara, khususnya batik. Tingkat kesulitannya meningkat karena butuh ketelitian dan kesabaran.
Untuk sebuah karya, Mujib butuh waktu fokus yang cukup banyak. Bergantung dari tingkat kesulitan motif ornamen atau dekorasi atau hiasan yang dipilih. "Dalam beberapa karya ornamen (iluminasi) yang saya buat, sebagian besar kami masukan unsur motif batik Nusantara di dalamnya," kata Mujib kepada NU Online, Rabu (2/10/2024).
Founder dan CEO kitabah_academy ini menambahkan, salah satu di antaranya ada motif mega mendung, motif parang, juga motif sungging wayang-wayang dan berbagai motif lainnya.
Di sebagian karya, terkhusus karya iluminasi mushaf Nusantara mengadopsi motif dari ukir pintu gebyok Jawa, motif ukir candi, juga motif parang rusak yang di-stylasi. "Memasukan unsur-unsur motif Nusantara ini menjadi hal yang cukup penting untuk kemudian kita dapat menalaah kembali betapa kayanya peninggalan kebudayaan yang telah di wariskan oleh para pendahlu," imbuhnya.
Ditambahkan, karyanya tersebut sudah ia bawa dalam kompetisi dan pameran di dunia internasional. Beberapa kali karyanya memenangkan perlombaan nasional seperti musabaqoh tilawatil Qur’an. Lewat kitabah_academy, ia juga membuka kelas online untuk tahsin kitabah Online, class of naskhi, riqah, dan magribi script.
"Di samping itu, dunia juga perlu tahu bahwa Nusantara, terkhusus Indonesia ternyata menyimpan begitu banyak motif untuk dijadikan sumber inpirasi dalam menyajikan sebuah karya, " ujarnya.
Dia memilih batik dan budaya Nusantara, karena motifnya yang cukup banyak serta bervariasi. Sehingga tidak kehabisan ide untuk membuat karya kaligrafi indah dan sejuk. Selain itu, dengan menggunakan batik dan kebudayaan Nusantara, karyanya memiliki akar yang kuat. "Meskipun kreativitas dalam menyajikan konsep sebuah karya itu tidak ada batasnya, tapi menjadi penting untuk tetap berpegang pada akar literatur atau peninggalan kebudayaan terdahulu, supaya roh dalam karya itu tetap terjaga," tutupnya, dilansir NU Online. (Syarif Abdurrahman)
Terpopuler
1
Iran-Israel Saling Serang, Korban Berjatuhan
2
Bukan Hanya Saleh, Pengurus Hendaknya Muslih
3
Majelis Taklim Fatimah Zahra Bukan Sekadar Ruang Pengajian Rutin
4
Proses Pemulangan Masih Berlangsung, Jamaah Haji Diimbau Berikut Ini
5
Iran-Israel Perang, Presiden Prabowo Serukan Perdamaian
6
Sebanyak 2.500 Peserta Paralegal Muslimat NU Diharapkan Bantu Selesaikan Masalah Hukum di Masyarakat
Terkini
Lihat Semua