Khutbah Jumat: Investasi yang Terbaik

Kami mengajak diri sendiri dan para jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan iman dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala,  mempertajam kesadaran ilahiah, mempertebal sikap berserah diri kepada-Nya.    

Jamaah Jumat rahimakumullah

Dalam rangka meningkatkan ketawaan dan ketaatan kita kepada Allah swt, mari kita  perhatikan firman-Nya. 

 

''Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, sedangkan amal kebajikan yang abadi (pahalanya) adalah lebih baik balasannya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.'' (QS Al Kahfi: 46) 

 

Betapa banyak orang yang tertipu oleh harta. Merasa bahwa harta adalah hal yang paling berharga, yang mampu menjamin masa depan dan kemuliaan. Rasa syukur tidak pernah ada, justru kufur yang dipelihara. Maka Al-Qur’an pun menunjukkan kesudahan orang-orang seperti Qarun, yang takabur dengan hartanya.  

 

Dalam ayat lain disebutkan bahwa anak dan harta kekayaan takkan bermanfaat kecuali bagi orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.  

 

''(Yaitu) pada hari ketika tidak berguna (lagi) harta dan anak-anak. Kecuali, orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS Asy-Syu'ara: 88-89)  

 

Maka harta dan anak, bisa jadi sarana ke surga, namun juga bisa menyeret ke lembah neraka, ketika kita tidak benar dalam mengelolanya. 

 

Penggalan firman Allah dalam Surat Al-Kahfi itulah yang sangat menarik, bahwa semestinya kita mengutamakan al-baqiyatus shalihah 

 

 

''.....sedangkan amal kebajikan yang abadi (pahalanya) adalah lebih baik balasannya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.'' (QS Al-Kahfi: 46)

Apa itu al-baqiyatus shalihah? Secara bahasa artinya adalah amal-amal yang kekal dan baik, mengekalkan pelakunya berada dalam surga. Amal apa yang dimaksud?  Sahabat Ustman bin Affan dan sahabat lainnya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan al-baqiyatus shalihah adalah lima kalimat dzikir:  

 

سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلهِ، وَلَا إِلهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ  

Artinya: “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah.” 

 

Ada yang mengungkapkan bahwa al-baqiyatus shalihah itu tidak lain adalah shalat lima waktu. Maka hendaklah menjaga dan mendirikan shalat lima waktu, dengan berjamaah, niscaya menjadi amal yang akan mengekalkan di dalam surga.  Pendapat yang lebih umum mengatakan bahwa al-baqiyatus shalihah adalah amal saleh secara umum. Ia meliputi ibadah mahdhah seperti shalat  lima waktu, bisa berbentuk amal lisan seperti dzikir khususnya lima kalimat di atas, bisa pula ucapan yang baik, dakwah dan segala amal yang bisa dikategorikan ibadah. Maka hendaklah kita berupaya memperbanyak amal kesalehan, meningkatkan keimanan, mempertebal keyakinan, menebar manfaat bagi sesama, berinvestasi dengan al-baqiyatus shalihah.