• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Rabu, 15 Mei 2024

Khutbah

Khutbah Jumat: Memaknai Rajab

Khutbah Jumat: Memaknai Rajab
Ilustrasi Rajab. (Foto: NUO)
Ilustrasi Rajab. (Foto: NUO)

Khutbah I


اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ فَضَّلَنَا بِشَهْرِ رَجَبَ، وَهُوَ الَّذِيْ اصْطَفى نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا ﷺ الْمُجْتَبَى الْمُؤَيَّد. اَللّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمَ وَبَارِكْ وَتَرَحَّمْ وَتَحَنَّنْ عَلى مَنْ بِهِ تُرْجى شَفَاعَتُه يَوْمَ الْمَآبِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعِبَادِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلى سَائِرِ الْأَعَاجِمِ وَالْعَرَب. أمّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْنِىْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرى بِعَبْدِه لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَه لِنُرِيَه مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ.


Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Pertama sekali marilah kita bersyukur ke hadirat Allah yang telah memberikan berjuta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga masih bisa melaksanakan Shalat Jumat di masjid yang mulia ini.


Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad yang telah membimbing kita menuju dunia yang terang dan jelas, yaitu addinul Islam. Semoga kita selalu mencintainya dan bershalawat kepadanya sehingga kita diakui sebagai umatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.


Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Selaku khatib kami mengajak kepada hadirin sekalian dan diri kami pribadi, marilah kita selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga kita selau dalam keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Amin. 


Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Pada khutbah kali ini khatib ingin menyampaikan judul Memaknai Rajab. Rajab merupakan salah satu bulan mulia dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah swt. Rajab dalam hitungan kelender Hijriah adalah bulan ke-7. Sebelum masa Khalifah Umar bin Khattab, di mana kalender Hijriah dibentuk, orang-orang Arab sudah mengenal Rajab sebagai bulan mulia yang berada sebelum Sya’ban dan sesudah Jumadal Akhirah. 


Ketika Islam datang, kemuliaan itu dipertegas dengan adanya wahyu serta sabda Nabi Muhammad saw yang menguatkan bahwa Rajab adalah bulan mulia, masuk dalam 4 bulan haram, bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah swt. Allah berfirman:

 
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللّهِ وَكُفْرٌ بِه وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِه مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللّهِ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ وَلا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوْا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِه فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُولئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ 


Artinya: ’’Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram, dan mengusir penduduknya dari sekitarnya lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh." Mereka tidak henti-hentinya memerangi kalian sampai mereka (dapat) mengembalikan kalian dari agama kalian (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kalian dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.’’ (QS Al Baqarah: 217) 


Sidang Jumat rahimakumullah
Ada beberapa pemaknaan Rajab yang bisa kita pahami sekaligus dapat direspons positif dan semangat untuk mengaktualisasikan pemahaman dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa pemaknaan yang dapat kita pahami dan kita jalani ke dalam kehidupan, di antaranya adalah:


Pertama, Rajab adalah bulan yang disucikan Allah
Rajab adalah salah satu bulan suci dari 4 bulan yang disucikan Allah swt. Dalam Rajab, umat Islam dilarang berbuat dzalim kepada diri sendiri maupun orang lain. Tidak boleh menyakiti diri sendiri ataupun menyakiti orang lain. Sebaliknya, dianjurkan untuk berbuat baik kepada orang lain maupun beribadah kepada Allah dengan baik.


Dalam Rajab Allah juga melarang umat Islam untuk melakukan peperangan dan sejenisnya, sehingga harus menunjukkan ketundukan kepada Allah dan berbaik sangka dan sikap kepada sesama tanpa melihat latar belakang manusia atau saudaranya. Allah berfirman:


اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ


Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang Musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS At-Taubah: 36)


Kedua, Rajab adalah bulan ibadah puasa sunnah
Puasa adalah ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari makan dan minum serta ha-hal yang membatalkannya dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Saat Rajab juga disunnahkan melakukan ibadah puasa agar melatih kesabaran, wahana mendekat kepada Allah, merasakan lapar seperti apa yang dirasakan orang fakir dan miskin, menjaga kesehatan sekaligus melatih untuk persiapan puasa Ramadhan agar bisa menjalani dengan baik dan sempurna.


Dengan puasa kita akan menjadi orang yang pandai mengontrol diri dari hal-hal yang terlarang. Apalagi ketika berpuasa hal yang halal atau boleh mnejadi terlarang ketika puasa. Untuk itu berpuasa menjadi penting buat seorang Muslim, termasuk puasa sunnah. Rasululllah bersabda:


صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ 


Artinya: ’’Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!.’’ (HR Abu Dawud)


Ketiga, Rajab bulan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad
Rajab juga bulan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw diisra’mi’rajkan pada Rajab. Diperjalankan dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (langit ke-7) dalam waktu satu malam. Banyak masyarakat tidak percaya terhadap apa yang disampaikan Nabi. Sahabat Abu Bakar termasuk yang mempercayai Nabi. Kenapa Abu Bakar mempercai, karena selama Abu Bakar menjadi sahabat, Nabi tidak pernah berbohong kepada Abu Bakar. Dalam Isra’ Mi’raj, Nabi diperjalankan, bukan jalan sendiri. Allah berfirman:


سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ


Artinya: ’’Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.’’ (QS Al Isra: 1)


Keempat, Rajab adalah bulan diciptakan langit dan bumi
Keistiweaan lainnya adalah bahwa Rajab merupakan bulan diciptakannya langit dan bumi oleh Allah swt. Hal ini mengadung arti bahwa Rajab merupakan bulan baik dalam pandangan Allah untuk menciptakan sesuatu yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Karenanya bagi manusia juga merupakan hal yang penting untuk berbuat hal yang baik untuk kehidupan manusia. Alah berfirman:


 

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ 


Artinya: “Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat Bulan Haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian Rajab Suku Mudlar, antara Jumadis Tsani dan Sya’ban.” (HR Al Bukhari dan Muslim)


Kelima, Rajab adalah bulan kontrol perilaku diri
Rajab juga merupakan bulan kontrol terhadap perilaku-perilaku yang kebablasan. Maksudnya adalah umat Islam harus berusaha mengotrol tindakannya agar tidak melampui batas sehingga cenderung berbuat dzalim. Rajab bulan mulia yang harus dimuliakan umat Islam, khususnya di Indonesia ini. Allah berfirman: 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُحِلُّوْا شَعَائِرَ اللهِ وَلَا الشَّهْرالْحَرَامَ


Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah , dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram …” (QS Al Maidah: 2)


Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bermanfaat. 


بَارَكَ اللّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَه اِنَّه هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.

Khutbah II


اَلْحَمْدُ للهِ عَلى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلى تَوْفِيْقِه وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلى اَلِه وَأَصْحَابِه وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنى بِمَلآ ئِكَتِه بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِي الْحَاجَاتِ وَغَافِرُ الذُّنُوْبِ وَالْخَطِيْئَاتِ. , اَللّهُمَّ وَفِّقْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا لِمَا تُحِبُّهُ وَتَرْضَاهُ، اَللّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلى طَاعَتِكَ وَاهْدِهِمْ سَوَاءَ السَّبِيْلِ، اَللّهُمَّ جَنِّبْهُمْ الْفِتَنَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ,  اَللّهُمَّ سَلِّمْنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ وَعَافِنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ وَاعْفُ عَنَّا وَعَنِ الْمُسْلِمِيْنَ وَقِنَا وَاِيَّاهُمْ شَرَّ مَصَائِبِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ اَللّهُمَّ ارْزُقْنَا فَهْمَ النَّبِيِّيْنَ وَحِفْظَ الْمُرْسَلِيْنَ وَاِلْهَامَ الْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْن. اَللّهُمَّ انْصُرْ مَنِ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَاعْلِ كَلِمَتَكَ اِلى يَوْمِ الدِّيْنِ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِاَبَائِـنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَلِاَوْلاَدِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِه وَصَحْبِه وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ يِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهى عَنِ الْفَحشاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا اللهَ عَلى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْا مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ

 

KH Ahmad Misbah, Ketua LDNU Tangerang Selatan


Khutbah Terbaru