• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 3 Mei 2024

Khutbah

Khutbah Jumat: Memaksimalkan Ibadah di Bulan Rajab

Khutbah Jumat: Memaksimalkan Ibadah di Bulan Rajab
Ilustrasi Rajab. (Foto: NUO)
Ilustrasi Rajab. (Foto: NUO)
Khutbah 1
اَلْحَمْدُ لِلّهِ وَاسِعِ الْفَضْلِ وَالْاِحْسَانِ، وَمُضَاعِفِ الْحَسَنَاتِ لِذَوِي الْاِيْمَانِ وَالْاِحْسَانِ، اَلْغَنِيِّ الَّذِيْ لَمْ تَزَلْ سَحَائِبُ جُوْدِهِ تَسِحُّ الْخَيْرَاتِ كُلَّ وَقْتٍ وَأَوَانٍ
أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَه لَا شَرِيْكَ لَهُ دَائِمُ الْمُلْكِ وَالسُّلْطَانِ، وَمُبْرِزُ كُلِّ مَنْ سِوَاهُ مِنَ الْعَدَمِ اِلَى الْوِجْدَانِ، عَالِمُ الظَّاهِرِ وَمَا انْطَوى عَلَيْهِ الْجَنَانُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخيْرَتُهُ مِنْ نَوْعِ الْاِنْسَانِ، نَبِيٌّ رَفَعَ اللهُ بِهِ الْحَقَّ حَتَّى اتَّضَحَ وَاسْتَبَانَ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ  وَعَلى ألِهِ وَأَصْحَابِه أَهْلِ الصِّدْقِ وَالْجُوْدِ وَالْوَفَاءِ وَالْاِحْسَانِ. أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِه وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ
 
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Pertama sekali marilah kita bersyukur ke hadirat Allah yang telah memberikan berjuta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga masih bisa melaksanakan Shalat Jumat di masjid yang mulia ini.
 
Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad yang telah membimbing kita menuju dunia yang terang dan jelas, yaitu addinul Islam. Semoga kita selalu mencintainya dan bershalawat kepadanya sehingga kita diakui sebagai umatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.
 
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Selaku khatib kami mengajak kepada hadirin sekalian dan diri kami pribadi, marilah kita selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga kita selau dalam keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Amin. 
 
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Kali ini khatib menyampaikan judul khutbah memaksimalkan ibadah di Rajab. 
Manusia adalah makhluk Allah yang dimuliakan dan dalam bentuk yang paling sempurna dibandingkan makhluk Allah yang lainnya. Namun di sisi lain, Allah memberikan tugas kepada manusia dalam menjalankan hidup di dunia untuk selalu beribadah kepada-Nya. Allah berfirman:

 

 
  وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ   
 
“Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Allah.” (QS Ad-Dzariyat: 56) 
 
Ayat di atas berlaku untuk setiap waktu selama manusia masih bisa menghirup udara bebas yang sehat serta normal. Selain itu, manusia juga berharap menjadi orang yang paling baik dan mulia di sisi manusia, apalagi di sisi Allah swt. Karenanya manusia banyak yang berusaha menjadi hamba yang terbaik dengan melakukan ibadah sebagai bentuk takwa agar benar-benar mendapatkan pengakuan Allah sebagai orang yang paling baik takwa atau ketundukannya kepada Allah. Allah berfirman:
 
… اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ 
 
’’…. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.’’ (QS Al-Hujurot: 13)
 
Sidang Jumat rahimakumullah
Hari ini masih dalam suasana Rajab, mari kita maksimalkan ibadah. Jangan sia-siakan. Lakukan dengan maksimal. Di antaranya: 
 
Pertama, perkuat takwa dengan Shalat Taubat
Tidak ada manusia yang tidak memiliki dosa dan kesalahan. Dalam rangka menggapai ketakwaan kepada Allah, mari mulai dengan membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan dengan mengawali melakukan Shalat Taubat dengan taubatan nashuha (QS At-Tahrim: 8), tobat yang benar-benar tobat. Allah berfirman:
 
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
 
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfudh) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang Musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah: 36)
 
Kedua, memaksimalkan puasa Rajab 
Saat Rajab disunnahkan untuk berpuasa, ada yang berpuasa satu hari di awal, ada yang berpuasa 3 hari, ada juga yang berpuasa 10  hari di awal Rajab. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengingatkan kepada diri kami dan jamaah sekalian untuk berusaha melakukan ibadah puasa Rajab selama satu bulan penuh. Nabi Muhammad saw pernah melakukan ibadah puasa selama satu bulan penuh dalam rangka memaksimalkan ibadah di Rajab.
 
عن عُثْمَانَ بْنِ حَكِيمٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صَوْمِ رَجَب وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِي رَجَب فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ
 
Artinya: ’’Dari Utsman bin Hakim al-Anshari bahwa ia berkata: saya bertanya kepada sahabat Sa'id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di Rajab. Maka ia pun menjawab: Saya telah mendengar Ibnu Abbas Radliyallahu 'Anhuma berkata: Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa.’’ (HR Muslim No. 1960)
 
Ketiga, perbanyak memanjatkan doa
Doa merupakan ungkapan harapan dari seorang makhluk untuk Tuhannya. Kebaikan-kebaikan dari harapan mahluk bisa terwujud dalam kehidupannya. Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa dan berjanji untuk mengabulkannya dengan hak prerogative-Nya. (QS Ghafir: 60)
 
Dalam Rajab yang mulia Nabi sudah memberikan contoh doa untuk dipanjatkan kepada Allah agar kebaikan dan keberkahan didapatkan dalam kehidupan. Untuk itu panjatkan doa-doa terbaik yang dibutuhkan dan maksimalkan, yakinlah dengan janji Allah akan mengabulkannya.
 
اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
 
’’Ya Allah, berkahilah kami di Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan.’’ (HR Baihaqi dan HR Ahmad)
 
Keempat, memperbaiki kualitas shalat
Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad membawa pesan penting untuk umat Islam agar melaksanakan ibadah shalat dengan 50 kali sehari dalam perintah pertamanya, kemudian didiskon menjadi 5 kali dalam sehari semalam.
 
Oleh karena itu, mari kita jadikan momen Rajab untuk memperbaiki ibadah shalat dengan cara menyempurnakannya. Dan yang tidak kalah penting berusaha melakukan shalat di angka 50. Maksudnya melaksanakan shalat bukan hanya 17 rakaat. Tapi melakukan shalat wajib dan sunnah dengan total 50 rakaat. 
 
Kelima, melakukan atirah 
Jika termasuk orang kaya atau mampu, mempunyai peluang dan kesempatan untuk memaksimalkan Rajab dengan melakukan atirah atau memotong hewan. Dagingnya dimakan bersama keluarga dan tetangga dekat atau tamu yang hadir sebagai bentuk memuliakan Rajab. Rasulullah bersabda:
 
إنَّ عَلَى كُلِّ أهْلِ بَيْتٍ فِي كُلِّ عَامٍ أَضْحِيَةٍ أَوْ عَتِيْرَ ةٍ
 
Artinya: “Hendaknya setiap keluarga dalam setiap tahun melaksanakan udlhiyah (korban) atau athirah.” (HR Abu Daud No 2788 dan HR Nasai No 167 dan HR Ibnu Majah No 3125)
 
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita diberikan kekuatan dan kemudahan dalam memaksimalkan ibadah pada Rajab ini. Amin.
 
بَارَكَ اللّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَه اِنَّه هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
 
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَه لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلهٌ لَمْ يَزَلْ عَلى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُه وَحَبِيْبُه وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِه وَأَصْحَابِه وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلى ألِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلى ألِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبى وَيَنْهى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُركُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
 
H Ahmad Misbah, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Tangerang Selatan
 
 


Khutbah Terbaru