Banten, NU Online Banten
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri mengatakan, ciri khas kiai Nahdlatul Ulama (NU) ialah melihat umat dengan kasih sayang. Oleh karena itu, kiai yang akrab disapa Gus Mus itu mengajak tokoh-tokoh NU untuk terus menebarkan manfaat di tengah masyarakat.
"Mengikuti pimpinan tertinggi, yaitu Nabi Muhammad saw," ujar Gus Mus saat lailatul ijtima' Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/1/2024).
Tokoh asal Rembang itu menambahkan, fungsi kiai NU sangat kompleks sejak awal pendirian NU, tidak bisa lepas dari nadi kehidupan sehari-hari masyarakat luas. "Dulu fungsi kiai banyak. Serba siap, seperti pengobatan, biro jodoh, bahkan ngusir tikus di sawah," ucap Gus Mus dilansir NU Online.
Pada kesempatan itu, Gus Mus juga menyampaikan pesan pendiri NU Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari kepada tokoh-tokoh NU di era dulu untuk tidak lelah menebarkan manfaat. Kiai-kiai NU mendapat perhatian begitu hebat dari masyarakat karena dianggap mempunyai manfaat dan berjasa bagi mereka.
"Suatu saat jika tidak lagi memberikan manfaat, hanya memperhatikan diri sendiri, maka mereka akan pergi. Ini pesan KH Hasyim Asy'ari kepada kiai-kiai Nahdlatul Ulama untuk memacu para kiai menebarkan manfaat," kutipnya.
NU dari berdiri, lanjutnya, murni ingin membantu masyarakat, peduli kepada masyarakat, menyantuni masyarakat, dan memperhatikan masyarakat. Menurut dia, pola pikir kiai NU ini seperti sikap kiai pesantren. Semua dilayani. Menyediakan diri untuk masyarakat. Tidak mengurusi politik saja.
"Cuma jangan mencela, ketika ada saudara kita sesama NU yang aktif di politik. Karena NU pernah sukses ketika jadi partai. Masuk empat besar, padahal baru beberapa bulan munculnya," kenang Gus Mus.
Secara tegas, Gus Mus mengatakan, politik NU itu politik tingkat tinggi, politik kebangsaan, dan politik kerakyatan. NU sangat peduli, ketika ada yang mengganggu bangsa Indonesia. Karena Indonesia adalah tempat lahir, tempat tumbuh, tempat sujud. Layaknya rumah harus dijaga. (Syarif Abdurrahman)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tradisi Ziarah Kubur saat Sya’ban
2
Membayar Kafarat Utang Puasa Ramadhan yang Belum Dilunasi
3
LBM-RMI PCNU Tangsel Kembali Gelar Bahtsul Masail Antar-Pesantren se-Jabodetabek
4
Malam Nisfu Sya’ban, Baca Doa Berikut Ini
5
Diluncurkan, Tiga Mustika ala Muslimat NU
6
Mengenakan Peci Hitam, Kapolres Tangsel Silaturahim ke PCNU Tangsel
Terkini
Lihat Semua