Kutuk Bom Bunuh Diri di Gereja, Fatayat DKI: Agama Tak Ajarkan Pengrusakan
Senin, 29 Maret 2021 | 16:30 WIB
Redaksi Banten
Penulis
Jakarta, NU Online Banten
Tragedi bom bunuh diri terjadi kali di depan Gereja Katedral di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/3). Ketua Fatayat NU DKI Jakarta Rahayu Sri Rahmawati mengatakan, perbuatan pelaku bom bunuh diri bukanlah gambaran penganut agama yang taat dan baik.
"Pelaku adalah oknum yang mengatasnamakan agama untuk aksi kejinya. Padahal agama tidak mengajarkan perusakan, apalagi perbuatan yang bisa menyebabkan hilangnya nyawa dengan secara sengaja," ujarnya, Ahad (29/3).
Terkait kejadian tersebut, kata Rahayu, Pimpinan Wilayah Fatayat NU DKI Jakarta mengutuk aksi pengeboman bunuh diri, apapun alasannya. "Apalagi jika alasannya untuk mati syahid. Perbuatan tersebut adalah cermin kedangkalan berpikir dalam memahami ajaran agama dan amalannya," katanya.
Untuk itu, Rahayu mengingatkan bahwa mengaji ilmu agama harus berguru dengan para ahlinya. "Harus hati-hati dan selektif, harus dilihat sumber dan sanad ajaran yang menyambung sampai kepada Rasul pembawa ajaran," urainya.
Dikatakan Rahayu, hal terpenting, ajaran agama sangat masuk akal dan diterima hati nurani. Karena itu, mereka yang memahami agama dengan tepat tidak akan mungkin melakukan seperti pelaku bom bunuh diri.
Terpopuler
1
Paradoks Jabatan Fungsional Dosen di Indonesia
2
Mengungkap Hukum Inses dalam Islam
3
Setelah Ojol Demo, Komisi V DPR Agendakan Rapat Bersama
4
Penguasa, Termasuk Pengurus NU Tidak Boleh Semena-mena
5
Sebanyak 22 Ribu Jamaah Indonesia Terserang Pneumonia
6
Ucapan Positif, Obat Ampuh Melawan Insecure
Terkini
Lihat Semua