• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Jumat, 19 April 2024

Nasional

Masih Ada Ngaji Sorogan dengan Kiai Sepuh di Pesantren Al Marjan Lebak

Masih Ada Ngaji Sorogan dengan Kiai Sepuh di Pesantren Al Marjan Lebak
Ketua PCNU Lebak H Syaepudin Asy Syadzily. (Foto: NU Online Banten/M Izzul Mutho)
Ketua PCNU Lebak H Syaepudin Asy Syadzily. (Foto: NU Online Banten/M Izzul Mutho)

Lebak, NU Online Banten
Jarum jam belum menunjukkan pukul 10.00 WIB. Suasana ramai terlihat di halaman Pondok Pesantren Al Marjan, Mulabaru, Cipanas, Lebak, Sabtu (4/3/2023). Menyatu dengan halaman rumah Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lebak H Syaepudin Asy Syadzil. Kursi sudah dipenuhi oleh santri dan undangan. Ada panggung ukuran sekitar 3 x 6 meter yang menghadap ke barat. Senandung shalawat terdengar jelas.


Pagi itu digelar Peringatan Isra’ Mi’raj di pesantren yang didirikan sebelum Indonesia merdeka  itu. Di dinding depan rumah tergantung tulisan Nahdlatul Ulama. Di ruang tamu rumah Gus Syaepudin—sapaan putra Mama KH Tadjuddin Azwari itu--- sejumlah orang duduk melingkar. Di depannya ada aneka suguhan. Juga minuman. Dari kopi, teh, hingga air mineral. Mereka adalah tamu undangan dan penceramah Ajat Sudrajat, wakil ketua Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Lebak. Setelah menunggu beberapa lama, Gus Syaepudin muncul dari dalam. ’’Damang (baik)?,’’ ujarnya menyapa NU Online Banten yang langsung bersalaman dan memperkenalkan diri. Sejurus kemudian mempersilakan duduk kembali.


Suasana hening. Penceramah naik panggung. ’’Nanti ya ngobrolnya,’’ lanjut Gus Syaepudin yang kesehariannya sebagai pegawai negeri sipil sebagai pengajar itu. Sembari mendengarkan ceramah, NU Online Banten memperhatikan sejumlah foto yang terpajang di tembok ruang tamu. Jumlahnya banyak.


Ada Syekh Abu Hasan as Syadzily, Syekh Abdul Qadir al Jailani, Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari, Mama KH Tadjuddin Azwari, dan KH M Haidar Muhaiminan. Ada juga foto Pangeran Diponegoro, Abuya Dimyati Pandeglang, Habib Luthfi bin Yahya, Gus Dur, KH Bisri Syansuri, KH Wahab Hasbullah, dan KH Ridwan Abdullah. Selain itu, ada foto Abah KH Ruhiat, KH M Ilyas Ruhiat, KH Dudung Abdul Halim Ruhiat, dan KH Abun Bunyamin Ruhiat. ’’Dulu (Gus Syaepudin) mondok di Cipasung,’’ ujar Agus Sugama, menantu dari Mama KH Tadjuddin Azwari atau adik ipar dari ketua PCNU Lebak saat ini. Sekadar diketahui, Pesantren Cipasung didirikan oleh KH Ruhiat.


Agus yang saat ini sebagai komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah Lebak itu bercerita, nama Pondok Pesantren Al Marjan baru belakangan. Layaknya pesantren tua, nama sebelumnya biasanya memakai daerah setempat. ’’Ini pesantren berdiri pada 1932. Mama KH Tadjuddin Azwari generasi ketiga. Jadi Gus Syaepudin generasi keempat,’’ jelas suami dari Imas itu.


Gus Syaepudin yang menyampaikan periodenya sebagai ketua PCNU Lebak akan berakhir Juli tahun ini tersebut menambahkan, pesantrennya saat ini dihuni 180 orang lebih. ’’Sebagian besar sekolah. Di sini ada MI hingga Aliyah. Ada Diniyah juga. Yang tidak sekolah ada 7 orang. Pesantren ini ngaji kitab kuning,’’ imbuh ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kabupaten Lebak itu.


Pada kesempatan itu, Agus juga menambahkan, mertuanya Mama KH Tadjuddin Azwari yang mempunyai delapan anak, hingga saat ini masih mengajar. ’’Usianya sudah 82 tahun. Masih menerima sorogan (santri membaca kitab di hadapan guru). Di antaranya Jurumiyah,'' imbuhnya.


Salah satu orang tua santri yang ditemui NU Online Banten bercerita, anaknya sejak tinggal di pesantren, nilai di sekolahnya semakin bagus. ’’Milih pesantren di sini, karena tidak Islam keras,’’ ujar Irja yang memakai peci putih itu.


Sementara itu, saat menyampaikan tausiyah, Ajat Sudrajat menyampaikan, Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak. ’’Akhlak itu sangat penting. Ilmunya banyak, tapi tidak berkakhlak buat apa? Oleh karena itu, santri harus punya akhlak yang baik. Itu yang diajarkan Nabi Muhammad,’’ pesannya.


Pewarta: M Izzul Mutho


Nasional Terbaru