• logo nu online
Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023
Rabu, 15 Mei 2024

Nasional

Presiden: Dunia Pers Tidak Sedang Baik-Baik Saja

Presiden: Dunia Pers Tidak Sedang Baik-Baik Saja
Presiden Joko Widodo (Foto: Instagram Nahdlatul Ulama)
Presiden Joko Widodo (Foto: Instagram Nahdlatul Ulama)

Tangerang Selatan, NU Online Banten
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dunia pers tidak sedang baik-baik saja. ’’Saya ulang, dunia pers tidak sedang baik-baik saja,’’ ujarnya saat menyampaikan sambutan pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023).


Dulu, lanjutnya, isu utama dunia pers adalah kebebasan pers. Tapi sekarang apakah itu utamanya tetap sama? ’’Menurut saya sudah bergeser karena kurang bebas apa lagi kita sekarang ini? Pers sekarang ini mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital. Semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya,’’ jelasnya.


Sekarang ini, imbuhnya, masalah yang utama adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab, karena masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya. ’’Algoritma raksasa digital cenderung mementingkan sisi komersial saja dan hanya akan mendorong konten-konten recehan yang sensasional. Sekarang ini banyak sekali dan mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme otentik. Ini yang kita akan semakin kehilangan. Hal semacam ini tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat kita. Media konvensional yang beredaksi semakin terdesak dalam peta pemberitaan,’’ terangnya.


Lebih lanjut Jokowi—sapaan akrabnya-- menyampaikan, keberlanjutan industri media konvensional juga menghadapi tantangan berat. ’’Saya mendengar banyak mengenai ini bahwa sekitar 60 persen belanja iklan telah diambil oleh media digital terutama platform-platform asing,’’ imbuhnya.


Artinya Apa? Sumber daya keuangan media konvensional, tambahnya, akan semakin berkurang terus. ’’Larinya pasti ke sana. Dan sebagian sudah mengembangkan diri ke media digital tetapi dominasi platform asing dalam mengambil belanja iklan ini telah menyulitkan media dalam negeri kita,’’ ucapnya.


Tak hanya itu, Jokowi juga mengatakan, kedaulatan dan keamanan data dalam negeri juga harus menjadi perhatian bersama. Data adalah new oil yang harganya tak terhingga dan para penguasa data bukan hanya bisa memahami kebiasaan dan perilaku masyarakat. ’’Dengan memanfaatkan algoritma, penguasa data dapat mengendalikan preferensi masyarakat. Ini yang kita semua harus hati-hati dan hal ini harus menjadi kewaspadaan kita bersama. Hati-hati dan waspada mengenai ini,’’ ingatnya.


Di tengah suasana seperti ini, lanjutnya, insan media arus utama, media mainstream, justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi. Penting sekali menjadi clearing house of information, menyajikan informasi yang terverifikasi dan menjalankan peran sebagai communication of hope, yang memberi harapan kepada semuanya.


’’Peran utama media kini semakin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta terutama di tengah keganasan post-truth, pasca-fakta dan pasca-kebenaran. Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, searching the truth dan membangun optimisme,’’ tegasnya.


Jokowi juga minta semua pihak untuk mendukung keberadaan media arus utama. ’’Memang untuk bisa eksis berkelanjutan media arus utama harus melakukan inovasi-inovasi, harus adaptif terhadap teknologi dan melakukan langkah-langkah strategis, namun media massa tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri. Pemerintah dan semua pemangku kepentingan harus memberikan dukungan,’’ jelasnya.


Di pengujung sambutannya, suami Iriana itu menyampaikan, memasuki tahun politik, media massa harus tetap berpegang teguh pada idealisme, objektif, dan tidak tergelincir dalam polarisasi. ’’Media harus mendorong pelaksanaan Pemilu 2024 supaya berjalan jujur dan adil serta meneguhkan persatuan Indonesia. Media massa harus tetap menjadi pilar demokrasi yang keempat dan menjadi referensi utama bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi. Saya rasa itu yang penting saya sampaikan,’’ pinta Jokowi yang mengaku punya pengalaman pribadi yang dalam dan bersahabat dengan insan pers sejak menjadi wali kota, gubernur, dan presiden.


Pada kesempatan tersebut, bapak dari Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep itu atas nama rakyat, atas nama pemerintah, menyampaikan selamat hari pers kepada seluruh insan pers Indonesia. Sekaligus mengucapkan terima kasih kepada pers nasional atas kontribusinya kepada bangsa dan negara. 


Pewarta: Mutho Masyhadi


Nasional Terbaru