Buka LKD Fatayat NU Tangsel, Ini Pesan Ketua PCNU Tangsel
Sabtu, 17 Mei 2025 | 16:39 WIB

Ketua PCNU Tangsel H Abdullah Mas’ud (berdiri) pada pembukaan LKD yang digelar PC Fatayat NU Tangsel di Pusdiklat Kementerian Agama, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (17/5/2025). (Foto: NUOB/Eva M)
Tangerang Selatan, NU Online Banten
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tangerang Selatan (Tangsel) H Abdullah Mas’ud mengatakan, dalam organisasi, kederisasi merupakan sesuatu yang sangat penting. ’’Tanpa kaderisasi, organisasi perlahan akan hilang,’’ ujarnya sebelum membuka Latihan Kader Dasar (LKD) yang digelar Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Tangsel di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Agama, Jl Ir H Juanda No 37, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (17/5/2025).
Melalui kaderisasi, lanjutnya, para anggota nantinya akan lebih mengenal apa itu Fatayat dan apa itu NU. ’’Tidak hanya sekedar ikut-ikutan saja tanpa tahu arahnya ke mana,’’ imbuh suami Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU Hj Margaret Aliyatul Maimunah itu di depan 68 peserta yang mengikuti kegiatan bertema Organisasi Digdaya: Perempuan Berdaya dan Berkarya tersebut.
Pria asal Gresik, Jawa Timur, itu juga menekankan untuk terus mengingat perjuangan para muassis NU dan muassis Fatayat dalam setiap acara yang diadakan Fatayat. Salah satunya dengan selalu melanggengkan pembacaan tawassul dan shalawat pada setiap sesi-sesi acara.
”Kaderisasi menautkan spirit perjuangan para muassis Fatayat dan muassis NU. Maka biasanya setiap pergantian sesi di acara NU selalu ada tawassulan terlebih dahulu. Tawassul dan shalawat sebagai metode kaderisasi di banom (badan otonom) NU yang berbeda dengan kaderisasi yang lain,’’ ingatnya memberi pesan kepada pengurus PC Fatayat NU Tangsel yang hadir.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Pada kesempatan itu, pria yang keseharian beraktivitas di Kementerian Pemuda dan Olahraga itu menambahkan, usia Fatayat adalah usia yang produktif dan banom NU yang cukup strategis. Mengutip data Badan Pusat Statistik Tangsel, usia Fatayat, rentang usianya 20-45 tahun, populasinya kira-kira 400 ribu orang.
’’Oleh karena itu, setelah lulus dari kaderisasi ini, para peserta harus bisa menggerakkan kader-kader yang ada di ranting-ranting. Dengan memperbanyak kader Fatayat, terdapat banyak keuntungan yang bisa didapat, khususnya bagi NU itu sendiri,’’ terangnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Di antaranya, selain usia para kader adalah usia muda yang produktif, juga fokusnya pada perempuan dan perlindungan anak. Sehingga dengan memaksimalkan keberadaan Fatayat, NU bisa merangkul dua orang sekaligus, anak dan ibunya.
’’Hal ini bisa mengantarkan kepada keuntungan yang ketiga, yaitu dengan adanya ibu muda yang aktif di Fatayat, akan melakukan kaderisasi pada anaknya. Mengenalkan NU pada anaknya dan ke depan, anak ini akan tahu tentang NU,’’ jelasnya pada kegiatan yang dihadiri oleh Siti Mubayyanah dan Dewi Chandra dari PP Fatayat NU. Dalam LKD yang dijadwalkan dua hari itu, keduanya juga menjadi fasilitator.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Sekadar diketahui, LKD ini merupakan kali kedua yang diadakan oleh PC Fatayat NU Tangsel di bawah pimpinan Hj Iffaty Zamimah. Iffaty mengatakan, dengan bergabung dengan Fatayat, para kader akan diajak untuk selalu belajar mengasah soft skill maupun hard skill. ’’Karena di Fatayat ini terdapat banyak bidang dan lembaga yang bisa menjadi wadah dan akan menaungi kemampuan dan minat para kader,” ujarnya. (Eva Marpu’ah)
ADVERTISEMENT BY ANYMIND