Banten Raya

Tantangan, Banyak Pesantren di Tangsel Masih Mikir untuk Gabung RMI NU

Rabu, 3 Juli 2024 | 20:48 WIB

Tantangan, Banyak Pesantren di Tangsel Masih Mikir untuk Gabung RMI NU

Ketua RMI NU Tangsel KH Muhammad Alvi Firdausi. (Foto: Dok Pribadi)

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Pondok pesantren di Tangerang Selatan (Tangsel) saat ini jumlahnya hampir mencapai 100. Beberapa tahun belakangan, pesantren di daerah selatan Jakarta ini memang tumbuh cukup signifikan. Hanya, dari jumlah itu yang bergabung dengan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU) Tangsel belum sampai separo.


’’Yang di bawah RMI ada sekitar 25 pesantren dari 94 pesantren yang tercatat oleh Kementerian Agama (Kemenag) Tangsel. Kenapa sedikit? Karena di Banten, khususnya di Tangsel, tidak seperti apa yang kita pikirkan kayak di Jawa Timur atau Jawa tengah. Pondok pesantren di Banten mereka masih mikir-mikir,” ujar Ketua RMI NU Tangsel KH Muhammad Alvi Firdausi saat ditemui oleh NUOB di kediamannya, Buaran, Serpong, Tangsel, Selasa (2/7/2024).


Menurut
pengasuh Pondok Pesantren Al Tsaniyyah itu, hal tersebut merupakan tantangan bagi RMI NU Tangsel. ’’Tapi bagi kami itu tidak menjadi persoalan, karena bagaimanapun juga kita itu berjuang bukan dilihat sukses dari anggotanya, tapi semangat sukses dalam berjihadnya,” ungkap menantu almaghfurlah KH KH M Masyhuri Na'im itu.


Di bagian lain, pria asal Jawa Timur, itu juga menyampaikan, agenda RMI NU Tangsel ke depan adalah terkait kemandirian pesantren. Program ini diharapkan dapat mengundang para kiai dan pengasuh pesantren di Tangsel untuk menjadi lebih mandiri dengan berwirausaha, memiliki badan usaha, dan membangun jaringan bisnis. “Antara satu pesantren dengan pesantren yang lainnya bisa dihubungkan, bisa bersinergi,” jelasnya.


Terkait hal itu, lanjutnya, RMI NU Tangsel juga berencana berdiskusi dengan sejumlah tokoh nasional. Harapannya, program ini dapat mencetak santri yang mandiri dan berjiwa entrepreneur.


Selain itu, dalam waktu dekat, RMI NU Tangsel akan menggelar Sapa Santri. Program ini akan dilaksanakan menjelang Hari Santri Nasional, Oktober mendatang. Sekitar sepekan sebelum Hari Santri, dengan melakukan road show pesantren di bawah naungan RMI. “Tujuannya adalah berbagi pengalaman, memberikan support, dan memberikan keteladanan. Di Sapa Santri ini kita akan mengadakan diskusi interaktif dengan mengundang tokoh-tokoh penting baik dari Tangsel maupun nasional,” tambah Gus Alvi—sapaan KH Muhammad Alvi Firdausi.


Kegiatan tersebut diharapkan menjadi modal penting bagi santri. Sebab, masa depan santri tidak hanya berputar di dalam pesantren saja.’’Tapi santri akan menjadi warna dalam kehidupan bermasyarakat, baik di instansi pemerintahan maupun di bidang lainnya,” pungkasnya. (Abdulloh Tsalis Zaadin Ni'am)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND