Tangkal Penyebaran Radikalisme ke Pesantren

Tangerang Selatan, NU Online Banten

Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU) Tangerang Selatan  selalu mengantisipasi penyebaran radikalisme ke pesantren. Hal ini ditegaskan oleh Ketua RMI Tangerang Selatan KH. M. Alfi Firdaus. ’’RMI misalnya melakukan kegiatan dalam menjaga para santri dari paparan-paparan radikalisme,’’ ujarnya di Tangerang Selatan, Kamis (29/12/2022). Fokus tersebut menjadi salah perhatian program atau kegiatan RMI Tangsel pada tahun ini.

Selain itu, tahun ini pihaknya juga melakukan rekrutmen  pesantren-pesantren yang ada di Tangerang Selatan untuk bergabung dalam wadah RMI NU Kota Tangerang Selatan. Dari data yang ada, saat ini kurang lebih ada 30 pesantren di wilayah Tangsel. ’’Tak hanya itu, momentum Hari Santri menjadi penting dan tidak disia-siakan. Sekitar 2 tahun ini, setiap tahun, terutama pada 22 Oktober, dimanfaatkan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak,’’ imbuhnya.

Kegiatan lain yang dilakukan, lanjutnya, melalui Hallo Sapa Santri, mengajak sejumlah pihak di Tangerang Selatan, agar bersinergi. ’’Dengan maksud agar menginspirasi santri agar tidak hanya berkecimpung di dunia pesantren saja.  Tapi mampu mengolaborasi berkembang dalam dunia nonpesantren yang akhirnya kehadiran santri mampu menjadi warna bagi bidang yang diinginkan suatu saat kelak,’’ungkapnya.

Langkah ini, klaimnya, cukup positif karena saat mengajak petinggi kepolisian di Tangsel ke pesantren, sejumlah santri termotivasi.’’Mereka yang ingin menjadi polisi ini kemudian kami tindaklanjuti berkomunikasi dengan pihak polres,’’ tutupnya.

Sekadar diketahui, mengutip web resmi RMI, Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) adalah lembaga Nahdlatul Ulama dengan basis utama pondok pesantren yang mencapai sekitar 26.000 buah di seluruh Indonesia.

 

Pewarta : Ade Adiyansah