Home Nasional Banten Raya Warta Keislaman Tokoh Khutbah Sejarah Opini Pesantren NU Preneur Ramadhan 2023

Nasional

Abad Kedua, Harus Punya Hati dan Otak Dobel

KH MIftachul Akhyar. (Foto: LTN PBNU/Suwitno)

Sidoarjo, NU Online Banten
’’Siap memasuki abad kedua?,’’ tanya Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar saat sambutan Resepsi Puncak Hari Lahir (Harlah) 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa, 16 Rajab 1444/7 Februari 2023. Sejurus kemudian terdengar jawaban dari Nahdlyin, ’’siap.’’


Baca Juga:
Sinergi Polres-PCNU Tangsel, Semarak Harlah 1 Abad Tampil di Videotron


’’Kita memasuki abad kedua. Kita harus punya hati dan otak dobel. Ibarat mobil punya dua gardan yang siap akan menggerakkan seluruh anggotanya. Elemen-elemennya dan untuk mendapatkan energi penguatan untuk abad kedua ini,’’ imbuhnya.


Baca Juga:
Berikut Rais ‘Aam dan Ketua PBNU dari Awal hingga Kini


Kiai Miftach meyakini, nama-nama, khususnya para pendiri yang disebutkan dalam awal sambutan, hadir di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur. ’’Menyaksikan kesanggupan kita untuk menyongsong abad kedua ini, untuk lebih baik, menjadi organisasi yang sistemik, oragnisasi yang satu komando,'’ tegasnya.


Baca Juga:
Istighotsah Kubro di Resepsi Satu Abad, Ketua NU Tangerang Ingatkan Perjuangan Muassis 


Inilah, lanjutnya, yang diperintahkan dan diwasiatkan oleh para muassis (pendiri).’’Meninggalkan hal yang sifatnya ikut-ikutan. Tinggalkan sifat imma’ah,’’ tambahnya yang kemudian mengutip sebuah hadits. 


Imma’ah, lanjutnya, adalah orang-orang yang akan selalu mengatakan ketika orang lain melakukan kebaikan, tidak akan ketinggalan melakukan kebaikan. Tapi, manakala orang lain melakukan kejahatan, dia ikut-ikutan melakukan kejahatan dan kejelekan. ’’Tapi tunjukkan, tegaskan prinsip kepribadianmu, mentalitasmu, semangatmu. Manakala ada orang lain melakukan kebaikan, kamu jangan ketinggalan melakukan kebaikan. Manakala orang lain melakukan kejahatan, kamu harus melakukan kebaikan,’’ ungkapnya.


Kiai Miftach juga menyampaikan terima kasih kepada semuanya, terutama dari organisasi kemasyarakatan.’’Organisai Islam, yang ikut hadir di sini. Terima kasih semuanya. Semoga kita dalam mejalani satu abad dan hari ini menjalani titik nol menyongsong abad kedua, Allah memberikan ma’unah, kesehatan yang prima, dan hasil maksud dan menjadi kebanggaan dari muassis,’’ pungkasnya.


Hadir dalam kesempatan tersebut, di antaranya Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Presiden ke-5 Megawati Sukarnoputri, Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, serta Sinta Nuriyah, istri Presiden Indonesia keempat KH Abdurrahman Wahid. Hadir juga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Tsaquf, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, kapolri, panglima TNI.


Pewarta: Mutho Masyhadi

Editor: Izzul Mutho

Artikel Terkait